Kotabaru (ANTARA News) - Dusun Manggis dan Sungai Seluang di Kecamatan Kelumpang Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan terancam bubar, sehubungan warga setempat ramai-ramai menjual rumah dan lahan pekarangan milik mereka kepada perusahaan tambang batubara PT Arutmin Indonesia (AI).
Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, Jumat, sebagian besar warga dari 125 kepala keluarga penduduk Dusun Manggis dan Sungai Seluang telah menjual rumah dan lahan pekarangan mereka kepada perusahaan pertambangan nasional tersebut.
Sekurangnya sebanyak 50 KK warga kedua dusun telah menjual rumah dan lahan mereka dan sisanya sekitar 66 KK lagi juga telah menawarkan kepada PT AI dengan harapan mendapatkan uang banyak.
Selain itu, masih terdapat puluhan unit rumah yang sedang dalam tahap penyelesaian dan kemungkinan juga bakal dijual kepada satu dari dua perusahaan pertambangan batubara terbesar di provinsi Kalsel itu.
Harga jual rumah warga kedua dusun Rp1,5 juta per meter persegi (M2) dan Rp1 juta/M2 untuk rumah yang lebih sederhana. "Secepatnya saya akan meninggalkan dusun Manggis, jika PT AI bersedia membeli dan adanya kecocokan harga," ucap seorang warga.
Para warga dusun Manggis dan Sungai Seluang mengaku lahan yang di atasnya dibangun rumah, bukan milik mereka. Sementara pihak PT AI mematok harga rumah pada lokasi A1 Rp500 ribu/m2, A2 Rp450 ribu/m2 dan A3 Rp400 ribu/m2. Sedangkan harga yang ditetapkan pihak perusahaan pada lokasi B1 Rp350 ribu/m2, B1 Rp300 ribu/m2 dan B3 Rp250 ribu/m2. Namun untuk lahan yang diakui warga, pihak perusahaan hanya memberikan biaya Rp3.000/m2.
Tim Asistensi
Sehubungan belum adanya kesepakatan harga antara warga dan PT AI, maka kedua pihak sepakat menyerahkan persoalan tersebut kepada tim yang dibentuk Pemkab Kotabaru.
Bisa dipastikan tim yang dipimpin Asisten Tata Praja Drs. Akhmad Rivai telah berhasil merumuskan harga yang pantas dan diterima oleh kedua belah pihak, maka Dusun Manggis yang telah berdiri sejak puluhan tahun itu akan bubar dan ditinggalkan penghuninya. Dusun Manggis yang memiliki luas wilayah sekitar 10 km2 dan penduduk sekitar 856 jiwa itu akan menjadi sebuah dusun yang mati dan tersisa hanya saksi sejarah bisu. Lokasi rumah dan lahan pekarangan warga yang telah dibeli oleh perusahaan nantinya akan dibangun jalan perusahaan untuk aktivitas armada angkutan batubara.
Assisten Tata Praja Pemkab Kotabaru Drs. Akhmad Rivai ketika diminta komentar terkait terancam bubarnya kedua dusun, mengatakan kendati warga ramai-ramai menjaul rumah kepada pihak perusahaan, bisa saja mereka membangun di lokasi lain.
Masyarakat diminta tetap bertahan menjadi warga Desa Sungai Seluang, bukan membangun perumahan di lokasi lain dan tetap membangun desanya lebih baik meskipun rumah dan tanah pekarangannya di Dusun Manggis telah dijual.
Kabag Pemerintahan Desa Pemkab Kotabaru Drs. Sajidan menyatakan pihaknya masih belum mempersiapkan relokasi warga Manggis atau Sungai Seluang. "Kami belum mempersiapkan relokasi Manggis, bisa saja Manggis akan diregroping (dihapuskan), namun harus melalui Keputusan menteri," kata Sajidan. |