PT Timah tbk Lakukan Diversifikasi Usaha
PT Timah tbk Lakukan Diversifikasi Usaha PANGKAL PINANG, KOMPAS – PT Timah tbk melakukan diversifikasi usaha di bidang pertambangan batubara dan aspal, serta penciptaan industri hilir timah guna mendongkrak pendapatan perusahaan. Diversifikasi itu dipandang penting karena laba usaha logam timah terus menurun akibat harga di pasar internasional tidak stabil. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Timah tbk, Thobrani Alwie, pada saat ulang tahun PT Timah ke-30, Rabu (2/8) di Pangkal Pinang. Menurut Thobrani, karena harga timah dunia turun, dari 8.500 dollar AS pada 2004 menjadi 7.500 dollar AS pada 2005, keuntungan PT Timah tbk dalam kurun waktu yang sama turun 40 persen, dari Rp 178 miliar menjadi Rp 107 miliar. Untuk meminimalisasi dampak penurunan keuntungan dan sekaligus menambah pendapatan, PT Timah tbk berhasil mengembangkan pertambangan batubara di Kalimanta Selatan. Pertambangan itu sudah mampu menghasilkan produksi satu juta ton batubara per tahun. Kapasitas produksi itu, kata Thobrani, diharapkan dapat meningkat sampai tiga juta ton dalam tiga tahun mendatang. Jika target itu tercapai, pertambangan batubara akan memberi kontribusi 30 persen bagi pendapatan PT Timah tbk. Diversifikasi usaha pada penambangan dan pengolahan aspal di Pulau Buton, Sulawesi Selatan, sudah mencapai tahap pembuatan rencana bisnis dan investasi. Aspal dari Pulau Buton yang dulu hanya digunakan untuk membuat jalan kelas dua, kini, sudah dapat diolah menjadi minyak aspal kualitas hotmix. Aspal terbaik itu akan dicoba PT Timah tbk bersama Departemen Pekerjaan Umum untuk membangun jalan di Kalimantan Timur. Jika berhasil, investasi yang disiapkan untuk melakukan eksploitasi dan pengolahan lebih besar tidak kurang dari 25 juta dollar AS. Bisnis minyak aspal, kata Thobrani, sangat menjanjikan karena Indonesia masih impor setengah dari 1,1 juta ton bahan baku pembuatan badan jalan itu setiap tahun. Dalam proses pengembangannya, PT Timah tbk akan menggandeng investor lain. Untuk meningkatkan nilai tambah logam timah, PT Timah tbk melakukan pemurnian logam sampai kadar 99,99 persen dan mendirikan pabrik solder. Pabrik pemurnian logam itu sudah berproduksi dengan kapasitas 20 to per bulan. Menurut Thobrani, kapasitas produksi akan terus ditingkatkan karena kebutuhan dunia 100 ton per bulan. Timah dengan kadar tertinggi itu sangat menguntungkan karena harganya selalu 500 dollar AS di atas harga rata-rata logam timah per ton.
Laporan Wartawan Kompas Emilius Caesar Alexey
Sementara itu, pabrik solder sedang dibangun dengan teknologi dari China. Pabrik ini akan dikerjakan bersama mitra dari luar negeri, dengan sistem kerjasama operasi, dan diharapkan dapat mulai beroperasi awal 2007.