PT NMR belum Terima Perintah Penutupan Tambang

Kalau sudah ada perintah penutupan tambang dari Mabes Polri, tentu kami harus patuhi. Tetapi sampai sekarang perintah itu belum ada, jadi kegiatan pertambangan emas di PT NMR masih berlangsung seperti biasanya, kata Manager External Relation David Sompie menjawab Media di Mesel PT NMR Ratatotok, kemarin.

Namun, kata David, mengenai penghentian operasi memang sudah dijadwalkan PT Newmont pada Minggu pertama September 2004 mendatang. Produksi sekarang tinggal menghabisi stok batu-batuan mengandung emas yang tersisa sekitar 14 ribu hingga 18 ribu ton.

Setiap hari diperkirakan 2.000 ton batu-batuan mengandung emas yang dikelola dari sisa stok. Itu sudah diperhitungkan sampai awal September 2004 mendatang, sesuai dengan jadwal penutupan tambang PT NMR, jelas David.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut, Ajun Komisaris Besar (AKB) Budhy Wibowo ketika dihubungi terpisah menyatakan, hingga saat ini Polda Sulut juga belum mendapatkan pemberitahuan Mabes Polri mengenai perintah penutupan tambang PT NMR, maupun hasil tes sampel darah, rambut, dan kuku dari Puslabfor Mabes Polri.

Polda Sulut sedang menunggu, kalau toh memang sudah ada pemberitahuan Mabes tentu hal itu harus ditindaklanjuti. Mabes perintahkan PT NMR ditutup, Polda Sulut tinggal melaksanakan, tetapi sampai sekarang belum ada pemberitahuan itu, katanya.

Proses limbah

Mengenai sistem pembuangan limbah, PT Newmont Minahasa Raya menggunakan teknologi pembuangan limbah ke dasar laut. Pengamatan langsung Media di tempat prosessing limbah menunjukkan, limbah dalam bentuk slurry yang keluar dari tangki, sebelum dibuang ke bawah laut melalui proses detoksifikasi, yaitu penghancuran senyawa sianida dan penetralan senyawa logam berat berlarut sehingga kadarnya di dalam larutan di bawah ambang batas seperti yang ditetapkan.

Proses detoksifikasi limbah dilakukan dalam tiga tangki, dari 11 tangki yang ada. Detoksifikasi dilakukan terhadap senyawa sianida, arsenik, antimoni, dan merkurium. Senyawa sianida dihancurkan dalam tangki detoksifikasi pertama melalui proses oksidasi dengan udara dan INCO proses. Arsenal dan antimoni diendapkan dengan menggunakan reagent ferrosulphate pada tangki detoksifikasi 3, dan tangki detoksifikasi terakhir.

Dari tangki limbah kemudian dipompa sejauh 10 km menuju choke station, di mana tekanan aliran slurry dikurangi agar aman bagi pipa bawah laut dan tidak menimbulkan gejolak.

Limbah lalu dialirkan ke bawah laut melalui pipa sejauh 1 km dari pantai Buyat. Sedangkan panjang pipa penyaluran limbah dihitung dari lokasi pertambangan Newmont sampai ke Teluk Buyat 10,2 km. Khusus kedalaman pembuangan di Teluk Buyat mencapai 82 meter di bawah permukaan laut. Dan hingga saat ini sejak 1996, tumpukan limbah hasil tambang Newmont di dasar laut sesuai hasil survei mencapai ketinggian 12 meter, jelas David. (VL/V-1)

sumber: