PT AGM Diminta Hentikan Aktivitas

PT AGM Diminta Hentikan Aktivitas

Banjarmasinpost, 7 Februari 2006

 

Kandangan, BPost
Setelah mitra penambang menggelar aksinya akhir pekan tadi, Persatuan Penambang Hulu Sungai Selatan (P2HSS) akhirnya meminta PT Antang Gunung Meratus (AGM) menghentikan segala bentuk aktivitas pertambangan.

Permintaan ini wajib mereka lakukan, sebelum pembayaran upah angkutan batu bara yang masih diutang belum beres. Karena hingga kemarin mereka melihat masih ada aktivitas pertambangan batu bara termasuk angkutannya.

Keputusan itu mereka ambil bersama Persatuan Pengemudi Angkutan Bara yang juga mitra Perusahaan Daerah Sasangga Banua (PDSB). Karena yang terjadi, mitra PDSB justru diputus kontrak kerjanya per 1 Januari 2006 atas rekomendasi Surat Keputusan Bupati HSS.

"Kami ini bukannya minta banyak-banyak. Kalau kami dihentikan, semua berhenti mengangkut juga. Jangan ada aktivitas apa pun," tandas seorang pengemudi yang mewanti-wanti agar namanya tidak dikorankan, dengan alasan kesinambungan kerjanya.

Menurut mereka, pascapenutupan itu rasa ketidakadilan tampak sekali. Perlakuan PT AGM pada pengemudi mitra dan truk-truk fuso berukuran besar yang langsung kontrak dengan PT AGM, jelas sekali perbedaanya.

Sementara mereka dihentikan dengan alasan ada pengusutan dari mabes Polri, terkait kasus dugaan alih fungsi tanpa izin pinjam pakai kawasan Hutan Tanaman Industri( HTI) untuk pertambangan. Yang terjadi truk-truk besar justru terus mengangkut dan baru berhenti ketika aksi damai mereka gelar.

BPost pun saksikan sendiri, Sabtu (4/2). Kala itu, menurut petinggi PT AGM dan pengawas lapangan di Desa Malilingan --di mana stockpile AGM berada, diakui aktivitas PT AGM baru berhenti akhir pekan tersebut.

Sementara, kalangan legislatif HSS melalui Ketua DPRD HSS, Ardiansyah, saat dimintai komentarnya tentang carut marutnya pertambangan di daerahnya, mengaku tetap komitmen menjalankan fungsinya sebagai pengawas juga legislasi.

sumber: