PANGKALPINANG –– Pilot project (proyek percontohan) pembuatan briket batubara dengan pagu dana sebesar Rp 258.380.000 dianggarkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Babel dinilai kurang efisien. Pasalnya ongkos pengangkutan bahan baku batubara yang didatangkan dari Tanjung Enim Sumatera Selatan ke Pangkalpinang cukup besar, sehingga membuat proyek ini tidak visible dan tidak efisien. “Kita bertanya kenapa proyek ini tidak dilakukan di Kabupaten Bangka Barat saja, yang lebih dekat dengan asal bahan baku. Hal ini menunjukkan masih lemahnya perencanaan di dinas terkait dalam proyek ini,� kata Eka Mulya Putra, jubir Fraksi PPP DPRD Babel yang ditemui Bangka Pos Group di ruang fraksi, Selasa (17/1).
Dijelaskannya, proyek percontohan yang akan dibangun di kawasan Teluk Bayur Pangkalpinang ini merupakan percontohan untuk pengembangan briket batubara sebagai bahan bakar alternatif untuk rumah tangga sebagai pengganti minyak tanah atau gas.
“Peralatan produksi briket diperoleh dari dana APBN, sedangkan bahan baku didanai dari APBD provinsi yang dikelola Distamben Babel,� ujar Eka.
Diharapkan hasil produksi briketnya nanti dijual kepada masyarakat dengan harga yang murah. “Kenapa tidak dilakukan di Bangka Barat saja yang lebih dekat dengan sumber bahan bakunya,� sesal Eka.
Di samping itu, Fraksi PPP juga berharap Pemprov Babel melakukan pembinaan terhadap para penambang timah. Pemda tidak dapat menyalahkan masyarakat kita yang melakukan kegiatan penambangan, bila pemerintah sendiri belum maksimal melakukan pembinaan.
“Kita juga mesti mencarikan solusi alternatif bagi mata pencaharian mereka, sehingga lingkungan hidup harus tetap terjaga kelestariannya,� tukas Eka.
Ditambahkannya, beberapa waktu belakangan ini terlihat beberapa daerah di Indonesia terjadi bencana alam akibat terjadi kerusakan lingkungan. Tentunya masyarakat di Babel tidak menginginkan hal serupa terjadi di daerah ini.
“Untuk itu kita perlu memikirkan langkah-langkah antisipatif sebelum kerugian yang lebih besar mendera daerah ini,� imbuh Eka.
Sementara itu Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Babel, Amir Syarifudin yang dikonfirmasi harian ini, Jumat (20/1) via hp-nya terdengar nada mailbox |