Proyek Bijih Besi Krakatau Steel Survei Lagi
Proyek Bijih Besi
Krakatau Steel Survei Lagi
Selasa, 25 April 2006 01:12:57 Pelaihari, BPost
Direktur Utama Perusahaan Daerah Aneka Usaha Manuntung Berseri, Ir Zidni Ilma Gazali, menerangkan utusan PT KS datang ke Tala awal bulan lalu atau beberapa hari sebelum Wapres Jusuf Kalla ke Batulicin (Tanah Bumbu), Sabtu (8/4) lalu.
"Namanya Pak Setia, salah satu direktur PT KS. Saat itu saya sendiri yang mengantarkan ke lokasi meninjau salah satu kawasan penambangan bijih besi di Desa Pemalongan, Kecamatan Pelaihari," beber Zidni yang dihubungi via telopon, Senin (24/4).
Namun peninjauan lapangan itu, ucap Zidni, hanya sebentar. Akan tetapi petinggi PT KS tersebut, berdasarkan pengamatan kasat mata, mengakui kualitas bijih besi yang ada di daerah ini cukup bagus.
Kedatangan pihak KS ini diungkapkan pula oleh Gubernur H Rudy Ariffin. Bahkan orang nomor satu di Kalsel itu meminta semua bupati memberikan kemudahan bagi tim peninjau Krakatau Steel dalam menjalankan tugas. Karena itu semua merupakan tindak lanjut dari rencana pengembangan pabrik pengolah biji besi yang disampaikan pak Wapres Jusuf Kalla.
Dia mengatakan, karena semua bupati memberikan masukan bahwa daerahnya siap menjadi tuan rumah pembangunan pabrik tersebut. Bahkan hampir semua kabupaten yang ada di Kalsel memiliki kandungan biji besi tersebut.
Biar tidak salah melakukan penentuan lokasi pembangunan pabrik tersebut, maka pihak Direksi Krakatau Steel saat ini menerjunkan timnya ke semua daerah untuk melakukan peninjauan lebih mendalam.
Meski menjadi salah satu daerah yang dipilih untuk pengembangan pabrik pengolah biji besi, gubernur Rudy Ariffin mensyaratkan agar pengusaha tersebut tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Apalagi, barang tambang tersebut lebih banyak ditemukan di daerah pegunungan. Sehingga jika tidak dijaga kelestariannya, maka bisa menjadi ancaman kelangsungan hidup warga sekitar.
Adapun kelestarian yang dimaksud, tegas Rudy, adalah adanya upaya rehabilitasi terhadap lahan-lahan yang baru saja digali untuk dicari barang tambang tersebut.
Sehingga nantinya, meski dieksploitasi kawasan pegunungan tersebut tetap lestari dan jauh dari ancaman bencana alam seperti tanah longsor maupun banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan Kalsel, Sukardhi, mengatakan dinas pertambangan provinsi hanya sebagai koordinator saja. Sedangkan yang berhak mengeluarkan izin, data dan mengadakan kontrak dengan pengusaha atau investor adalah pemerintah kabupaten atau kota bersangkutan.
"Data lengkap soal itu ada di kabupaten dan kota, bukan di provinsi. Kalau kita datanya ya yang kemarin itu hanya perkiraan. Sedangkan untuk kepastiannya dan tindakan eksplorasinya itu perusahaan bersangkutan yang lakukan karena kita kan nggak ada dananya untuk itu," katanya.
Saat ini, lanjutnya, daerah yang diperkirakan memiliki potensi bijih besi terbesar di kawasan Tanah Bumbu sebanyak 140 juta ton. Selanjutnya Kotabaru, Tanah Laut dan Satui. Hanya saja untuk Satui belum dilakukan eksplorasi.
"Tapi bagaimana pun kita akan tunggu. Mau apa lagi, karena yang berkepentingan kan mereka. Kita cuma siapkan data mentahnya saja. Soalnya untuk menyiapkan data riil dengan melakukan eksplorasi itu mahal sekali dan kita tidak ada dananya. Soalnya untuk satu titik eksplorasi menggunakan bor paling tidak Rp3 juta. Harganya bisa lebih mahal jika semakin dalam eksplorasi yang dilakukan," imbuhnya. roy/c5/nda
Pihak PT Krakatau Steel (KS) kembali meninjau sekaligus survei ke lahan yang akan dijadikan lokasi tambang bijih besi di Kabupaten Tanah Laut. sumber: