Produksi batu bara di Kaltim bakal meningkat

SAMARINDA (Bisnis): Sedikitnya 14 perusahaan di Kaltim melakukan kegiatan eksplorasi untuk penambangan batu bara di daerah tersebut yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
Sementara itu 20 perusahaan lainnya sudah melakukan eksploitasi dengan jumlah produksi mencapai 59 juta ton pada 2003 dan diharapkan pada tahun ini bisa meningkat minimal 60 juta ton.

Kepala Dinas Pertambangan Kaltim Syaiful Bachri mengatakan potensi batu bara yang begitu besar di Kaltim mendorong sejumlah investor untuk berinvestasi di daerah tersebut karena dinilai sangat ekonomis.

Disebutkan potensi batu bara di daerah itu mencapai lima miliar ton yang tersebar di 13 kabupaten/kota, sementara itu yang sudah melakukan eksploitasi penambagan di Kaltim baru 20 perusahaan.

Sedangkan 14 perusahaan lainnya hingga kini masih melakukan eksplorasi terhadap sejumlah lahan yang diperkirakan memiliki potensi besar untuk ditambang sebagai salah satu kegiatan usaha tersebut.

"Apabila 14 perusahaan itu menilai dari hasil eksplorasinya menguntungkan untuk menambang batu bara, maka setidaknya dalam tahun-tahun mendatang produksi batu bara di Kaltim terus meningkat," kata Syaiful, kemarin.

Menurut dia, investasi usaha batu bara di Kaltim, memang cukup tinggi karena potensi yang dimiliki juga sangat besar dan menguntungkan, sehingga wajar jika banyak investor yang datang ke daerah itu.

Lima tahun

Kendati demikian, katanya, untuk mewujudkan kegiatan produksi batu bara, diperlukan waktu panjang untuk mencapai sebuah kesimpulan bahwa usaha tersebut menguntungkan karena harus melalui lima tahapan, yakni penelitian umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, dan produksi.

"Apabila setiap tahapan itu membutuhkan waktu satu tahun, maka setidaknya dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima tahun baru bisa mencapai tahap eksploitasi," ujarnya.

Selain potensi batu bara, Kaltim juga memiliki potensi tambang lainnya yang depositnya sangat cukup besar, yakni minyak bumi, pasir kuarsa, batu kapur, dan gas bumi.

Berdasarkan data Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara, Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, Provinsi Kaltim dan Kalsel tercatat sebagai produsen batu bara utama di dunia.

Produksi bahan galian di kedua daerah itu selama 2003 mencapai 98,72 juta ton atau mencapai 86,4% dari total 114,25 juta ton batu bara yang diproduksi Indonesia.

Kaltim sendiri memberikan kontribusi produksi 55,08 juta ton batu bara selama tahun lalu, sedangkan Kalsel 43,64 juta ton. (k11/zuf)

sumber: