Presiden Yudhoyono: Minyak Indonesia Akan Habis dalam Tempo 15 Tahun
 Presiden Yudhoyono: Minyak Indonesia Akan Habis dalam Tempo 15 Tahun
Kamis, 28 Juli 2005, 07:16 WIB BEIJING, Investorindonesia.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dalam tempo 15 tahun mendatang persediaan minyak mentah Indonesia akan habis bila tidak ada penemuan ladang minyak baru. Hal itu diungkapkan Yudhoyono dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Beijing, Rabu malam. Selain minyak mentah, kata Presiden, persediaan gas alam Indonesia juga akan habis dalam waktu 60 tahun ke depan sementara sumber daya batu bara masih mencukupi untuk kurun waktu 150 tahun mendatang. Dengan kondisi berbagai sumber daya alam yang makin menipis itu, Yudhoyono selain menekankan gerakan hemat energi, juga menekankan perlunya diversifikasi energi yang tidak lagi bertumpu kepada minyak, tetapi mulai menggunakan batu bara, gas, geothermal dan briket. Di bagian lain penuturannya di depan masyarakat Indonesia di Cina, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia dalam sejarahnya tidak pernah mengalami kenaikan harga minyak mentah menikuti pasaran internasional, yang melambung hingga mencapai 60 dolar AS/barel. Kenaikan tersebut, ujarnya, telah menyebabkan subsidi BBM mencapai Rp120 triliun, kondisi yang juga tidak pernah terjadi dalam sejarah di negara manapun di dunia. Bagi Indonesia, subsidi Rp120 triliun itu berarti mencatat 25 hingga 30 % dari total APBN yang hanya sebesar Rp500 triliun. Akibat dari besaran subsidi tersebut, kata Presiden, Indonesia tentu saja tidak dapat melakukan pembangunan di sektor lain, seperti kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan rakyat. Ia mengungkapkan, pada era kepemimpinan mantan presiden Soeharto, produksi minyak Indonesia bisa mencapai 1,4 juta barel per hari, namun pada tahun-tahun belakangan ini Indonesia hanya dapat memproduksi 1,1 juta barel per hari. Dengan demikian, Indonesia yang pada waktu silam benar-benar dapat mengekspor minyak, tahun-tahun belakangan ini justru balik harus mengimpor minyak mentah dengan harga yang terus naik. Hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan masyarakat Indonesia di Cina itu antara lain Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, Menteri Negara BUMN Sugiharto, Menteri Keuangan Jusuf Anwar, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi, sejumlah anggota DPR-RI, Wakil Ketua DPD Irman Gusman, Ketua Umum Kadin MS Hidayat, Rektor ITB Joko Santoso dan Rektor ITS Muhammad Nuh. (ant)