Presiden Ajak Masyakarat Gunakan Batu Bara

EKONOMIKamis, 27 Oktober 2005 01:20 WIB
Ekonomi Makro
Presiden Ajak Masyakarat Gunakan Batu Bara

Antara
SOSIALISASI BRIKET: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerhatikan proses penggorengan kerupuk menggunakan briket batubara, pada pencanangan sosialisasi briket batubara, di Jakarta, Rabu. Cadangan pengganti BBM itu masih cukup untuk 150 tahun.

JAKARTA--MIOL: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh masyarakat baik rumah tangga maupun industri kecil dan menengah untuk menggunakan batu bara sebagai sumber energi.

"Saya berharap tidak hanya terbatas pada rumah tangga saja. Industri kecil dan menegah pun saya harap beralih," kata Presiden, saat menghadiri gelar Diversifikasi Energi dan Sosialisasi Briket Batu Bara, di arena Pekan Raya Jakarta, Jakarta, Rabu (26/10).

Sementara itu industri besar yang menggunakan mesin-mesin berbahan bakar solar dan minyak tanah perlu menyesuaikan, kata Kepala Negara. "Jika menggunakan perhitungan ekonomis, saya percaya penggunaan batu bara akan lebih murah dibanding solar dan minyak tanah," katanya.

Presiden mengatakan batu bara memang bukan energi yang terbarukan. Namun dibanding energi minyak dan gas bumi, Indonesia masih memiliki cadangan batu bara dalam jumlah yang besar. "Diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan energi sekitar 150 tahun lagi," katanya.

Presiden mengatakan, penggunaan batu bara sebagai energi bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan batu bara untuk listrik telah dilakukan sejak lama, namun untuk rumah tangga relatif baru dalam

masyarakat. Di negara-negara lain yang tidak mempunyai tambang batu bara, justru telah lama digunakan.

"Kita harus mengakui bahwa penggunaan batu bara untuk rumahtangga masih kurang dimasyarakatkan," katanya.

Penggunaan batu bara, katanya, tentu memerlukan proses pengolahan seperti dalam bentuk briket dan memerlukan tungku yang sedikit berbeda dari dapur tradisional yang menggunakan kayu bakar dan kompor minyak tanah.

Presiden mengatakan bahwa penggunaan briket batu bara akan jauh lebih mudah dan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan penggunaan kompor minyak tanah. Ketika harga minyak tanah Rp700 per liter, briket batu bara terasa lebih mahal. Namun dengan dikuranginya subsidi minyak tanah, maka penggunaan briket batu bara akan jauh lebih murah, jelas Presiden.

Selanjutnya Presiden mengajak pengusaha kecil, menengah dan koperasi untuk berinvestasi dalam produksi briket batu bara dan memasarkannya pada masyarakat luas karena briket batu bara bisa diproduksi oleh pengusaha kecil maupun besar. (Ant/OL-06)

sumber: