Potensi Panas Bumi, Potensi PNBP (Tulisan 1)

Banyak yang belum mengetahui energi panas bumi. Baik sebagai sumber energi maupun sebagai sumber potensi penerimaan PNBP. Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Potensi Panas Bumi sebagai potensi penerimaan PNBP, kami akan sajikan tulisan tersebut secara bersambung.

Salah satu sumber penerimaan PNBP adalah penerimaan dari sumber daya alam (SDA). Penerimaan SDA merupakan penerimaan negara yang diperoleh dari hasil pengelolaan kekayaan alam yang dikuasai oleh negara. Dalam APBN tahun 2007, penerimaan SDA ditetapkan sebesar Rp 146,3 triliun atau 4,1 persen terhadap PDB. Jumlah ini, berarti mengalami penurunan sebesar Rp 19,4 triliun atau 11,7 persen bila dibandingkan dengan sasaran penerimaan SDA yang dianggarkan dalam APBN-P tahun 2006 sebesar Rp 165,7 triliun. Lebih rendahnya target penerimaan SDA tahun 2007 terutama dipicu oleh menurunnya target penerimaan SDA migas sebagai akibat perkiraan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta menurunnya target penerimaan SDA perikanan.

Namun demikian, penerimaan SDA tahun 2007 tersebut masih merupakan sumber penerimaan utama atau terbesar bagi PNBP. Dalam APBN tahun 2007, kontribusi penerimaan SDA terhadap keseluruhan PNBP mencapai 69,3 persen, atau sekitar 20,2 persen dari total pendapatan negara dan hibah. Sebagian besar dari rencana penerimaan SDA dalam tahun 2007 tersebut berasal dari penerimaan SDA migas (95,6 persen), sedangkan sisanya berasal dari SDA pertambangan umum (2,4 persen), SDA kehutanan (1,7 persen) dan SDA perikanan (0,2 persen). Perkembangan penerimaan SDA migas ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental maupun nonfundamental.

Mengingat SDA mempunyai sifat tidak terbarukan, tentu lama-kelamaan akan habis. Sementara itu kebutuhan energi di masa depan untuk menggerakan roda perekonomian akan semakin besar. Untuk mengatasi kelangkaan sumber-sumber energi tersebut, perlu dicarikan alternatif sumber energi baru yang lebih ramah terhadap lingkungan. Pemakaian energi ramah lingkungan sudah menjadi kecenderungan baru sebagai dampak dari kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Alternatif sumber energi baru yang cukup menjanjikan di Indonesia adalah panas bumi. Ini mengingat sumber panas bumi di Indonesia cukup banyak. Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi panas bumi Indonesia mencapai 27.140,5 MW. Dari potensi yang ada, hingga tahun 2006 baru termanfaatkan sekitar 3% atau 807 MW saja (selengkapnya lihat tabel potensi panas bumi di Indonesia). Tercatat dari tabel tersebut, wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara memiliki sumber energi panas bumi yang cukup besar untuk dikembangkan. Sayangnya hingga saat ini baru beberapa kawasan saja yang dikembangkan dan telah berproduksi secara komersil, diantaranya Lapangan panas bumi Kamojang, Gunung Salak, Gunung Darajat (Jawa Barat), Sibayak, Sarulla (Sumatera Utara) dan Lahendong (Sulawesi Utara).

TABEL POTENSI PANAS BUMI INDONESIA
 No.
 Provinsi
 Jumlah Lokasi
 Potensi Energi (MWe)
 Produksi (MW)
 1. NAD
 17
 1310
 -
 2. Sumatera Utara
 16
 3626
 2
 3. Sumatera Barat
 16
 1698
 -
 4. Bengkulu
 5
 1273
 -
 5. Sumatera Selatan
 5
 1911
 -
 6. Lampung
 13
 2855
 -
 7. Bangka-Belitung
 3
 75
 -
 8. Riau
 1
 25
 -
 9. Jambi
 8
 1047
 -
 10. Banten
 7
 835
 -
 11. Jawa Barat
 38
 5626
 725
 12. Jawa Tengah
 14
 1626
 60
 13. Yogyakarta
 1
 10
 -
 14. Jawa Timur
 11
 1156.5
 -
 15. Bali
 5
 301
 -
 16. NTT
 18
 1042
 -
 17. NTB
 3
 144
 -
 18. Sulawesi Utara
 5
 865
 20
 19. Gorontalo
 2
 40
 -
 20. Sulawesi Tengah
 14
 366
 -
 21. Sulawesi Selatan
 16
 374
 -
 22. Sulawesi Tenggara
 13
 301
 -
 23. Maluku Utara
 9
 309
 -
 24. Maluku
 6
 225
 -
 25. Papua
 2
 50
 -
 26. Kalimantan Barat
 3
 50
 -
 
 Total
 251
 27140.5
 807
(Sumber : Pelatihan Pemodelan Ekonomi Energi MARKAL PUSDATIN Departemen ESDM Th 2006)

Melihat besarnya potensi panas bumi tersebut akan menjadi peluang baru sebagai sumber alternatif energi baru sekaligus sebagai potensi sumber penerimaan PNBP.

sumber: