Polwil Amankan 20 Ton Pasir Timah
Bangka Pos, 22 Des. 2003. PANGKALPINANG -- Polwil Bangka Belitung (Babel) berhasil mengamankan tiga truk bermuatan sekitar 391 kampil pasir timah seberat 20 ton yang diduga akan diselundupkan ke Singapura, Minggu (21/12) sekitar pukul 23.30 WIB di kawasan Pantai Beriga Lubuk Besar Kecamatan Koba. Selain itu delapan buruh, Ud (25), Jh (26), Am (21),Id (35), Dd (20) Jn (25), Jr (23) dan Br (17) serta tiga sopir Ab (43), Am (26) dan Ar (24) termasuk seorang pengawas digelandang petugas untuk dimintai keterangan. Hingga, Senin (22/12), Polwil Babel masih belum berani memastikan identitas pemilik pasir timah tersebut.
Penyitaan pasir timah tersebut bermula, Minggu (21/12) malam, Satreskrim Polwil Babel menerima informasi rencana penyelundupan pasir timah di kawasan Pantai Batu Beriga. Menindaklanjuti informasi itu, Satreskrim Polwil Babel dipimpin Kasubag Reskrim Kompol Yerry Oskag Sik segera meluncur ke lokasi.
Upaya petugas membuahkan hasil, tidak jauh dari lokasi ditemukan tiga unit truk bermuatan pasir timah, masing-masing nopol BN 4116 AT, BN 4185 AT dan dan BN 4183 AT. Bahkan di sekitar kawasan pantai itu, ditemukan sejumlah perahu nelayan yang juga bermuatan pasir timah. Petugas juga memergoki aktifitas sejumlah buruh sedang mengemas pasir timah. Diduga, para buruh itu akan mengangkut pasir timah menggunakan perahu nelayan. Sebab di tengah laut sudah menunggu sebuah kapal yang beberapa saat setelah penyergapan langsung menjauh hingga akhirnya menghilang.
Seorang sopir Ab ketika ditemui Grup Bangka Pos, di ruang tunggu Satreskrim Polwil Babel, Senin (22/12) pukul 13.00 WIB terkesan bungkam. Namun, ia mengaku pasir timah itu diangkut dari sebuah gudang milik warga berinisial SL dari Desa Sengir Kecamatan Payung. “Kami ngangkut timah itu dari gudang SL di Sengir lalu diangkut ke Beriga,� kata AB. Sementara seorang pengusaha pasir timah berinisial PS yang sempat dicuriagi sebagai pemilik barang ketika ditemui di Mapolwil Babel, Senin (22/12) membantah keras barang itu miliknya.
“Itu bukan barang saya,� kata PS membantah tudingan kecurigaan sejumlah pihak kepada dirinya. Kapolwil Babel Kombes Drs Erwin TPL Tobing didampingi Kasubag Reskrim Kompol Yerry Oskag Sik ketika dikonfirmasi, mengatakan pihaknya saat ini belum berani memastikan identitas pemilik pasir timah tersebut. “Yang jelas beberapa nama sudah kita curigai, nanti pada saatnya akan kita informasikan jika memang sudah akurat bukti dan saksinya,� kata kapolwil.
Kapolwil mencurigai pasir timah itu akan diselundupkan ke Singapura melalui laut. “Saat ditangkap BB (barang bukti) sedang dipindahkan dari truk ke perahu di pinggir pantai. Saat itu air laut sedang surut, jadi kemungkinan pengakutan ke tengah laut terhambat. Apalagi sebuah kapal besar terlihat stand by di tengah laut walau beberapa saat kemudian menghilang,� kata Kapolwil.
Harga Lebih Tinggi
Pada kesempatan berbeda, kapolwil mengatakan, pihaknya akan meminimalisir usaha penyelundupan pasir timah di Babel. “Dari dulu memang sudah kita antisipasi. Tapi para penyelundup tersebut gerakannya mobile, kita bergerak ke barat, mereka ke timur. Tapi kita selalu memantau agar tidak terjadi lagi tindakan tersebut,� kata Erwin.
Ketika ditanyakan aparat keamanan terkesan diam dan membiarkan penyelundupan tetap terjadi, Erwin membantah pernyataan seperti itu. Menurutnya, ia selalu memerintahkan semua anggotanya untuk menangkap timah yang berusaha diselundupkan keluar, tak peduli berapa ton jumlahnya. Erwin mengatakan, meskipun selalu ada penangkapan, tapi penyelundupan pasir timah tetap terjadi. Menurutnya ada sistem yang belum benar dalam tata niaga timah.
Menurut Erwin, masih banyaknya para ‘pemain’ timah yang membawa pasir timah keluar, lebih disebabkan karena harga di luar negeri misalnya di Singapura lebih tinggi. “Mungkin ada baiknya jika gubernur, PT Timah, PT Kobatin, para bupati, pemilik smelter duduk satu meja untuk membicarakan kembali tata niaga timah ini supaya tidak terjadi penyelundupan,� kata Erwin. Erwin menegaskan, anggota polisi akan lebih ketat dalam mengawasi tata niaga timah ini termasuk memeriksa gudang-gudang tempat penyimpanan pasir timah.
“Kita juga akan menindak smelter-smelter yang ternyata digudangnya ada pasir timah yang bukan berasal dari KP (Kuasa Pertambangan) milik mereka sendiri,� kata Erwin.
Sementara pantauan Grup Bangka Pos hingga pukul 14.00 WIB, terlihat bahwa tiga truk berisi BB tersebut diamankan oleh petugas ke sebuah gudang penyimpanan beras milik Polwil Babel di Bukit Intan.
Kodim Tahan Dua Truk
SEMENTARA itu dari informasi yang dihimpun Grup Bangka Pos, Satgas Kodim 0413-Bangka, Senin (22/12) pagi, juga telah mengamankan dua truk pasir timah di daerah Lubuk yang diduga hendak diselundupkan. Dua buah truk tersebut saat ini telah dibawa di Koramil Koba.
Dandim 0413-Bangka Letkol (Art) Hafil Fuddin yang sedang berada di Palembang, saat dihubungi Grup Bangka Pos melalui telepon, Senin (22/12) malam, membenarkan bahwa Satgas Kodim telah mengamankan truk beserta pasir timah serta pengemudi dan buruh truk tersebut.
“Ketika Satgas sedang patroli Senin pagi, mereka menjumpai truk pembawa pasir timah yang ditengarai akan membawa pasir timah ini ke luar Bangka. Karena itu kita amankan dulu,� kata Hafil Fuddin. Hafil Fuddin mengatakan, ada indikasi bahwa dua truk yang diamankan Satgas Kodim ini merupakan rangkaian dari tiga buah truk yang diamankan Polwil Babel.
“Tapi itu baru dugaan sementara. Kita juga masih meminta keterangan dari pengemudi truk dan buruh perihal pasir timah ini, dan juga mencari tahu siapa pemilik pasir timah ini,� kata Hafil fuddin.
sumber: