Polri Selidiki Kemungkinan Keterkaitan Kasus Newmont dengan Abepura

 
  Polri Selidiki Kemungkinan Keterkaitan Kasus Newmont dengan Abepura
  Rabu, 22 Maret 2006 02:45 WIB

JAKARTA--MIOL: Kapolri Jenderal Sutanto mengatakan kepolisian daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang menyelidiki secara intensif kasus PT Newmont untuk mengetahui kemungkinan ada kaitan antara peristiwa tersebut dengan insiden demo di Abepura, Papua.

Pernyataan tersebut diungkapan Kapolri Jenderal Sutanto kepada wartawan sebelum mengikuti sidang kabinet di kantor Presiden Jakarta, Selasa.

Kapolri juga menjelaskan, saat ini Polda NTB, sedang memeriksa tiga orang yang diduga terkait dengan kasus pembakaran kamp PT Newmont.

Pada Minggu (19/3) pagi, sekelompok orang dilaporkan melakukan pembakaran kamp eksplorasi tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Elang/Dodo Rinti, Desa Ropang Timur, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, NTB.

"Sekarang ini sedang ditangani Polda dan laporananya sudah ada tiga orang yang diperiksa," kata Kapolri.

Mengenai siapa saja dari tiga orang yang diperiksa dalam kasus Newmont tersebut, Kapolri mempersilahkan wartawan untuk menanyakan langsung ke Polda NTB.

Menyinggung kemungkinan ada usaha-usaha anti terhadap perusahan Amerika Serikat, Kapolri tidak memberikan penjelasan namun justru memohon kepada masyarakat agar tidak terprovokasi untuk melakukan perusakan perusahan-perusahaan asing.

"Kalau sampai ada perusahaan dari luar (asing) yang dirusak yang kasihan adalah saudara-saudara kita juga. Seperti Freeport yang mempekerjakan sekitar 19 ribu orang lokal, belum lagi yang menjadi rekanan Freeport," kata Kapolri.

Sementara itu Menko Pol Hukam, Widodo AS mengatakan situasi di Abepura, Papua sekarang sudah kondusif dan berjalan normal.

Menyingung soal kemungkinan ada kaitan persitiwa itu dengan para elit di Jakarta, dengan diplomatis Widodo mengatakan bahwa unjuk rasa tersebut tidak muncul dengan tiba-tiba, namun sepertinya ada gagasan dan perencanaan untuk mengalang massa.

Aksi bentrokan antara fisik antara kelompok pengujukrasa yang menamakan diri Front Pembela Rakyat Papua dengan aparat kepolisian di depan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/3), mengakibatkan tiga anggota polisi dan satu anggota TNI AU meninggal dunia, 11 polisi lainnya serta tiga warga sipil luka-luka. (Ant/OL-1)

sumber: