Polandia diajak garap batubara

Padang (Bisnis): PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk akan menggandeng Polandia untuk memproduksi batu bara dengan cara tambang dalam di daerah Ombilin II di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat.

Dirut PTBA Ismet Harmaini menuturkan pihaknya sudah dua kali melaksanakan pertemuan dengan investor dari Polandia untuk membahas tentang rencana kerja sama produksi batu bara dengan cara tambang dalam di Ombilin II tersebut.

"Investor Polandia itu akan meninjau lokasi tambang dalam Ombilin II di Sawahlunto Juni mendatang," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.

Menurut dia, investor dari Polandia tersebut sudah melakukan survai kondisi tambang dalam di Kota Sawahlunto. PTBA menawarkan kerja sama dalam bentuk Kontrak Pertambangan. Dalam kerja sama tersebut, investor dari Polandia berkewajiban memproduksi batu bara dengan cara tambang dalam di lahan PTBA sampai ke permukaan.

Sedangkan, lanjut Ismet, BUMN itu berkewajiban membayar setiap ton batu bara yang diproduksi setelah sampai ke permukaan. "Kami menawarkan mereka yang memproduksi batu bara. Kami membayarnya per ton setelah batu bara tersebut sampai ke permukaan."

PTBA sebelumnya telah menggandeng investor asal Cina untuk bekerja sama dalam memproduksi batu bara dengan cara tambang dalam. Namun rencana kerja sama tersebut ditangguhkan sampai sekarang.

"Kami menawarkan kontrak mining. Dia [investor Cina] yang memproduksi batu bara tambang dalam sampai ke permukaan. Setelah sampai di permukaan, kami membayar per ton. Tapi dia tidak mau," ujarnya.

Menurut dia, investor dari Cina itu menginginkan PTBA membeli alat-alat miliknya. Mereka yang akan memasang alat-alat tersebut, sedangkan yang mengoperasikannya dan memproduksi batu bara tetap PTBA.

Selain itu, kata dirut PTBA, investor Cina itu memberikan kredit US$62 juta. "Kami tidak mau kerja sama dengan perjanjian seperti itu. Akhirnya rencana kerja sama tersebut di-pending sampai sekarang."

Ismet menambahkan investor asal Cina tersebut pernah meminta agar rencana kerja sama tersebut dilanjutkan ke meja perundingan. Tapi, PTBA sampai saat ini belum merencanakan membahasnya kembali.

Saat ini, cadangan tambang dalam di lahan PTBA UPO di Kota Sawahlunto diperkirakan mencapai 34 juta ton dari total sekitar 50 juta ton. Cadangan batu bara itu bisa diproduksi selama 34 tahun.

"Kami optimis akan memperoleh keuntungan yang besar. Sebab kualitas batu bara tambang dalam sangat bagus. Target kami, setiap tahun bisa memproduksi satu juta ton," ujarnya.

Ismet mengakui kalau saat ini PTBA sudah melakukan tambang dalam di Ombilin I. Namun, produksinya masih rendah yakni 100.000 ton per tahun. Sedangkan di daerah Ombilin II masih menunggu realisasi kerja sama dengan investor asal Polandia dan Ombilin III masih dalam proses penggalian lubang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Barat Bambang Istijono mengatakan produksi batu bara sejak habisnya tambang terbuka di Kota Sawahlunto terus menurun.

Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Barat, pada 1997 daerah itu mampu memproduksi batu bara sebesar 2,5 juta ton. Tapi terus menurun hingga 1999 menjadi 1,99 juta ton dan 1,1 juta ton pada 2001. Sedangkan tahun lalu produksi batu bara Sumatra Barat tinggal 916.000 ton

sumber: