Polairud Ringkus Penjarah Timah

Polairud Ringkus Penjarah Timah

Bangkapost, 26 Januari 2006

 

PANGKALPINANG –– Aksi penjarahan balok timah milik PT Koba Tin yang tenggelam bersama Kapal MV Prima Indah di perairan Pulau Tujuh, kembali dilakukan kawanan pencuri, Rabu (25/1) kemarin. Dengan kejadian ini berarti sudah empat kali upaya pencurian timah itu terjadi.

Namun kali ini para pelaku berjumlah 10 orang bernasib sial. Mereka, Amat, Redo, Marwan, Uli, Basri, Tan Malaka, Ali Sunaryo, Lubis dan Jamhur semuanya warga Pangkalpinang dibekuk anggota Polairud Babel ketika melakukan aksinya.

Hasil jarahan sebanyak 109 timah batangan atau sekitar 2,75 ton dan kesepuluh hingga berita ini diturunkan masih diamankan di Mapolresta Pangkalpinang. Disebut-sebut, oknum aparat keamanan terlibat dalam aksi penjarahan itu.

Penangkapan bermula, ketika anggota Polairud Babel patroli rutin menggunakan kapal sekitar pukul 04.45 WIB. Saat melewati pelabuhan ikan Teluk Bayur dari kejauhan terlihat dua kapal nelayan tanpa nama bersandar di pelabuhan. Sementara sejumlah orang sibuk bongkar muat di pelabuhan.

Karena mencurigakan, kapal patroli Polairud mendekat. Dari dekat, terlihat sejumlah orang tadi sedang memindahkan batangan timah dari kedua kapal ke atas mobil truk.

Yakin sejumlah orang itu sedang melakukan tindakan kriminal, anggota Polairud segera melakukan penyergapan. Hasilnya 10 pelaku berhasil dibekuk bersama barang bukti sebanyak 2,75 ton timah batangan.

Timah batangan dengan cap PT Koba Tin itu sebagian besar sudah berada dalam truk dan siap dibawa kabur. Sebagian lagi masih berada di atas kapal.

Polisi juga menemukan sejumlah peralatan selam yang diduga digunakan pelaku untuk mengangkut timah dari dasar laut.
Lalu, para tersangka dan barang bukti digelandang ke Mapolresta Pangkalpinang untuk diperiksa.

Otak Pencurian

Dalam pemeriksaan, terbongkar bahwa otak pencurian adalah Amat, Redo dan, Marwan. Sementara Uli, Basri dan Tan Malaka kebagian tugas menyelam untuk mengambil timah, sedangkan Lubis, Ali Sunaryo dan Endang mengangkat timah ke atas perahu.

Marwan otak pencurian kepada petugas riksa mengaku aksinya telah direncanakan matang sebelumnya. “Kami telah merencanakan beberapa hari sebelum melakukan aksi dan tujuan kami sudah tahu yaitu mengambil timah yang ada di dalam Kapal MV Prima yang tenggelam beberapa waktu lalu. Kemudian saya bertugas mencari mobil untuk mengangkut timah sedangkan yang menyiapkan anggota untuk melakukan pengangkatan balok timah dari dasar laut adalah Amad. Untuk menyediakan mobil saya merental di rental Anam,� beber Marwan.

Sementara Endang mengaku bertugas mengangkat timah dari dasar laut. “Pada saat pencurian saya tidak mengetahui timah batangan tersebut milik siapa karena saya ditugaskan mengambil timah dari dalam laut. Kemudian saya sempat mengambil 10 batang timah dan diangkat ke dalam perahu,� papar Endang.

Berdasarkan pengembangan polisi, balok timah milik PT Koba Tin yang dicuri tersebut rencanananya akan diangkut dan disimpan di sebuah gudang milik pengusaha timah di Pangkalpinang.

Usut Tuntas

Kapolresta Pangkalpinang AKBP Anton Wahono ditemui, Rabu (25/1) malam mengatakan akan mengusut tuntas kasus ini. “Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka pencurian balok timah milik PT Koba Tin dan akan melakukan penyidikan lebih lanjut. Selain itu kami juga akan mencari siapa orang yang bemain dibelakang layar dan penadah balok timah tersebut,� tugas Anton.

Terpisah Kapolda Babel Kombes Imam Sudjarwo menjelaskan, dirinya telah memerintahkan Ditpolair untuk mendukung Polresta Pangkalpinang menyelidiki pencurian timah batangan tersebut.

“Selasa, (24/1) malam, ada sepuluh orang yang kita tahan untuk dilakukan pemeriksaan,� ujarnya.

Ketika disinggung adanya keterlibatan oknum aparat keamanan? Imam menjelaskan masih dilakukan penyelidikan.

Mathias No Comment

Sementara PT Koba Tin menegaskan pihaknya tidak bertanggung jawab atas pencurian balok timah yang tenggelam di dasar laut itu. Sesuai prosedur, aset PT Koba Tin telah memiliki klaim asuransi, sehingga ganti rugi kehilangan menjadi tanggung jawab asuransi.

Hal itu disampaikan oleh Manager Community Development PT Koba Tin Ir Pahlevi Syahrun, ketika dikonfirmasi, Rabu (25/1).

Untuk lebih jelasnya, Pahlevi menyarankan agar harian ini menghubungi Direktur Operasional PT Koba Tin Mathias Heryanto.

Namun, saat dihubungi melalui telepon oleh Pahlevi, Mathias Heryanto mengatakan tidak mau berkomentar dan tidak bersedia bertemu Bangka Pos Group, dengan alasan sedang rapat.

sumber: