PLN Akan Ganti Minyak Diesel dengan Minyak Jarak
ÂÂ
Rabu, 21 September 2005, 07:18 WIB
PLN Akan Ganti Minyak Diesel dengan Minyak Jarak
Laporan -
JAKARTA, investorindonesia.com
PLN berencana mengganti kebutuhan dua juta ton minyak diesel per tahun dengan minyak jarak yang sedang dikembangkan tim peneliti biodiesel dari kantor Menkokesra.
Untuk itu, langkah pertama PLN adalah menanam satu juta pohon jarak pagar (Jatropha curcos L) di lahan seluas 500 hektare (per hektare bisa menghasilkan 4.300 liter minyak setahun).
"Saat ini di Cirata sudah mulai dilakukan pembibitan. Tinggal menunggu `gong` dari presiden untuk pelaksanaannya," kata Ketua Unit Bisnis PLN, Monang M.T. Sirumapea, di Jakarta, Selasa.
Menurut Monang, PLN telah lama mengalami kesulitan memenuhi bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkitnya dan ide penggunaan pure plant oil (PPO) jarak pagar yang biaya produksinya murah (Rp 1.400 Rp 1.700 per liter) merupakan penawaran yang menarik.
Monang menambahkan, selain keuntungan mendapatkan bahan bakar pengganti BBM yang murah, dengan penggunaan PPO jarak pagar itu, PLN berencana mencari keuntungan dari CDM (Clean Development Mechanism) untuk mendapatkan Sertifikat Penurunan Emisi, atau biasa disebut CER (Certifed Emission Reduction).
Pemerintah Eropa, Jepang dan Kanada telah mengalokasikan lebih dari US$ 950 juta untuk membeli CER yang bisa didapatkan karena penggunaan energi terbarukan oleh industri.
Sementara itu, Deputi VI Menkokesra, Sujana Royat mengatakan pihaknya telah menyiapkan draft MoU Menkokesra dengan PLN untuk pembelian dan pembuatan pabrik pengolahan di kantong-kantong kemiskinan.
"Sedang kami siapkan, tinggal lapor kepada Presiden," ujarnya.
Menurut Sujana, strategi energi hijau dari jarak pagar ini merupakan salah satu kendaraan pengentasan orang miskin.
"Kami ingin presiden mendeklarasikan ini sebagai gerakan ekonomi rakyat," tegasnya.
Oleh karena itu, tambahnya, niat investasi dari negara Cina dan Malaysia yang berminat menampung hasil produksi minyak jarak pagar itu sempat ditahan agar upaya energi hijau ini tidak dikuasai perusahaan besar.
Roadmap Energi Hijau
Tim peneliti biodiesel dari kantor Menkokesra telah membuat roadmap energi hijau yang dimulai pada 2005 hingga 2009. Pada 2009 direncanakan PPO jarak pagar dari 10 juta hektare lahan di seluruh Indonesia telah menggantikan 25 % penggunaan minyak tanah, minyak bakar, dan solar.
"Untuk 2006, akan ditanam jarak pagar pada lahan seluas 100.000 hektare yang dilakukan oleh BUMN yang berkomitmen untuk menanam, mengembangkan, dan mengolah jarak pagar," jelas juru bicara tim itu, Alhilal Hamdi.
Sebanyak 29 BUMN menyepakati pengembangan dan penggunaan energi terbarukan pada rapat gabungan 25 Agustus 2005. BUMN itu yaitu PT Perkebunan Nusantara I-IV, Perhutani I-V, PT Pusri, Kertas Padalarang dan Leces , PLN, Pertamina, PT Antam, PT BA, dan PT Timah.
Peneliti ITB, Robert Manurung, menjelaskan bahwa PPO jarak pagar itu memiliki angka xetan yang setara dengan solar (sama dengan angka oktan pada bensin) dan bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar untuk antara lain kompor, penerangan, generator.
"Tidak memerlukan bahan kimia tambahan atau pun modifikasi mesin," ujarnya.
Selama ini, katanya, penelitian untuk sumber energi dinamis terhambat jumlah biji jarak pagar yang masih sedikit. Jika pada 2006 terwujud 100.000 hektare tanaman jarak pagar, maka penelitian akan berjalan lancar.
"Tahun depan kami akan menyuplai BBM untuk nelayan dan sudah bisa masuk ke mobil-mobil di jalan raya," katanya.
Di Brazil, separuh kendaraan memakai BBM ethanol yang dihasikan dari kebun-kebun tebu rakyat yang kalau digabung dengan produksi ethanol tebu India bisa memasok 10 % BBM dunia. (ant)
sumber: