PJI perlu perbaiki keamanan email
JAKARTA (Bisnis): Penyelenggara Jaringan Internet (PJI) dinilai perlu memperbaiki sistem keamanan pada server email-nya, mengingat penyebaran virus dan spam melalui email telah memakan bandwidth sekitar 80% hingga 90%.
Rully Budisatya, praktisi Internet dan Vice President Sales and Marketing PT Melvar Lintasnusa (Melsa), mengatakan beberapa mailing list juga diketahui telah dimanfaatkan pengelolanya untuk menjual nama-nama email kepada perusahaan penjualan barang.
"Perusahaan penjualan tersebut akan mengirimkan iklan spam kepada email tersebut sehingga menghabiskan kapasitas bandwidth pelanggan," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Sistem filter yang diterapkan pada server PJI, lanjutnya, akan mencegah masuknya virus, worm dan spam lewat email ke komputer korbannya.
Sekitar 75% penyebaran virus jenis worm, tambah Rully, dikirimkan melalui email berupa paket data.
"Virus akan membaca address book yang tersimpan dalam komputer korban, kemudian menyebarkan email sejenis ke alamat lainnya," ujarnya.
Menurut dia, PJI juga bisa mengurangi penyebaran virus dengan menerapkan freeware pada setiap email terkirim.
Sementara menurut Alfons Tanujaya, praktisi antivirus mengatakan penyebaran virus berbentuk worm melalui email dari PJI mengalami penurunan sekitar 50% hingga 60% pada kuartal ketiga tahun ini.
"Virus dari varian Netsky masih tetap mendominasi penyebarannya di komputer melalui celah keamanan Korgo. Celah tersebut mirip dengan saver," katanya.
Melsa sendiri, tambah Rully, tengah mengembangkan sistem keamanan baru pada server emailnya.
Pada sistem tersebut semua email yang melewati server Melsa akan diblok kemudian pihaknya akan mengkonfirmasikan melalui web kepada alamat email yang diblok.
"Karena alamat email berisi virus biasanya bukan berasal dari pemilik email tersebut," tandasnya.
Alfons menambahkan saat ini tengah berkembang virus baru dari varian Bagle yang disebut Bagle.ak.
"Terdapat ratusan kasus serangan virus tersebut yang terdeteksi di Indonesia melalui email yang berisi file photo.html yang kelihatannya tidak berbahaya," katanya.
Virus tersebut, lanjutnya, akan berusaha men-download 131 website untuk meng-upgrade dirinya. Hal ini, menurut Alfons, akan menghabiskan kapasitas komputer. (02)
sumber: