JAKARTA--MIOL: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana membentuk konsorsium dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sejumlah pabrik pupuk untuk mendanai proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi dari Kalimantan Timur (Kaltim) ke Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 1.219 km. Direktur Utama PGN WMP Simandjuntak di akarta, Selasa (6/12)mengatakan pembentukan konsorsium tersebut merupakan upaya membagi porsi biaya pembangunan pipa gas yang diperkirakan menelan dana miliaran dolar AS. "Sepertinya, kita tidak sendiri tetapi bersama PLN dan pabrik pupuk. Kalau bentuk konsorsium, tentu biaya bisa kita bagi," katanya. Saat ini, menurut dia, PGN masih melakukan beberapa kajian sebelum mengikuti tender tersebut. Menurut Simandjuntak, proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Kaltim-Jateng diperkirakan menelan investasi sebesar 1,2 miliar dolar berdasarkan kajian beberapa tahun lalu. Biaya tersebut, lanjutnya, tentunya sudah mengalami eskalasi antara 10-15 persen. Sementara itu, Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Kardaya Warnika sebelum mengikuti rapat tertutup di Komisi VII DPR mengatakan, berdasarkan kajian, cadangan gas bumi terbukti (proven/P1) posisi Desember 2005 mencapai 24,7 triliun kaki kubik. Sedangkan, cadangan tersedia (proable/P2) mencapai 9,6 triliun kaki kubik dan potensi (posible/P3) sebesar 13 triliun kaki kubik. Menurut Kardaya, dari cadangan P1 sebesar 24,7 triliun kaki kubik tersebut, sebanyak 10 triliun kaki kubik di antaranya telah menjadi komitmen kontrak. "Sehingga, masih tersisa 14,7 triliun kaki kubik," katanya. Namun, ia mengatakan, sisa cadangan P1 yang menjadi acuan itu tidak akan mencukupi kebutuhan dalam dan luar negeri berupa ekspor LNG. Karena itu, saat ini, pihaknya masih menunggu kebijakan Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur yang diketuai Menko Perekonomian mengenai peruntukan gas tersebut. Kardaya juga mengatakan, posisi cadangan itu masih bisa berubah seiring dengan penemuan cadangan-cadangan gas bumi yang baru. (Ant/OL-06) |