Petrogres Peroleh Gas dari Kodeco
Kamis, 04 Januari 2007 18:30 WIB EKONOMI - Bisnis Petrogres Peroleh Gas dari Kodeco |

Penulis: Windy Diah Indriatari JAKARTA--MIOL: PT Petrokimia Gresik (Petrogres) memperoleh kontrak pasokan gas dengan total volume 26,3 triliun btu (british thermal unit) dari Kodeco Energy. Kontrak berlaku mulai tahun ini hingga 2011. Demikian dikemukakan Kepala Humas Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), Amir Hamzar, dalam siaran pers yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis (4/1). Menurut Hamzah, kontrak jual beli gas senilai US$120,81 juta antara Kodeco dan Petrogres itu telah ditandatangani Kamis (4/1). Dalam kontrak disepakati harga penjualan gas sebesar US$3,6 per juta btu. Selain itu, disetujui toleransi perubahan harga sebesar 3%. Dikatakannya, penyaluran gas dari Kodeco akan dilakukan secara bertahap. Pasokan pertama rencananya sejumlah 7 miliar btu. "Tahun 2007 akan di pasok tujuh miliar btu per hari dan mulai 2008 sebanyak 20 miliar btu per hari," ujarnya. Amir menjelaskan, saat ini sedang disiapkan pipa yang mendistribusikan gas dari Kodeco sampai dengan lokasi pabrik Petrogres. Pipa dengan ketebalan 10 inchi sepanjang 400 meter itu diproyeksikan mulai berfungsi pada 5 Januari 2007. Lebih lanjut, Amir mengatakan, pasokan gas tambahan untu Petrogres dari PLN sebesar 27 juta kaki kubik, masih dalam proses negosiasi. Seperti diketahui, akibat meledaknya pipa gas Pertamina di lokasi semburan lumpur panas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 22 November 2006, pasokan gas sebanyak 49 juta kaki kubik ke Petrogres terhenti. Akibatnya, operasional pabrik Petrogres menjadi terhambat. Untuk mencegah gangguan operasional lebih lanjut, pemerintah meminta PLN mengalihkan 27 juta kaki kubik gas yang diperoleh PLTGU Gresik per harinya ke Petrogres. Sebagai gantinya, Petrogres akan membeli solar dengan volume sekitar 750 kiloliter bagi PLTGU Gresik. Sebelumnya, PLN menyatakan belum bisa mengalihkan sebagian gas PLTGU Gresik itu ke Petrogres. Pasalnya, belum ada kepastian tentang penanggungan selisih harga solar dengan gas. Berdasarkan perhitungan, terdapat selisih sekitar Rp4 miliar per hari antara harga 750 kl solar dengan harga 27 juta kaki kubik gas per hari. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro menegaskan tukar menukar bahan bakar antara PLN dengan Petrogres harus berjalan. Untuk itu, pihaknya telah meminta persetujuan Menteri Keuangan agar selisih harga solar dengan gas yang dipertukarkan akan ditanggung pemerintah dengan memakai sisa dana subsidi BBM 2006 sebesar Rp3 triliun yang berhasil dihemat. (Ndy/OL-06) |