Perusahaan Migas Tidak Dipaksa Sumbang Grand Prix
Perusahaan Migas Tidak Dipaksa Sumbang Grand Prix
Suara Karya, 3 Januari 2006
ÂÂ
Sejauh ini, ia memandang, hal tersebut sebagai sesuatu yang positif untuk kemajuan dunia olah raga
Seperti diketahui, permintaan sumbangan yang ini dimaksudkan untuk penyelanggaraan kegiatan olahraga otomotif, A1 Grand Prix of Nation Indonesia, yang akan dilaksanakan di sirkuit Sentul, 13-15 Januari 2006 mendatang.
Jeffrey menegaskan, pihaknya tidak menghendaki jika kegiatan ini menggunakan uang negara, karena tentunya akan merugikan negara. "Tidak boleh ada uang negara dalam kegiatan ini," tegasnya.
Diakuinya, sudah ada perusahaan yang sudah memberikan sebagian dananya untuk kegiatan tersebut. "Sudah ada perusahaan yang sudah memberikan sumbangan," katanya tanpa menyebutkan nama perusahaan tersebut. Menurut daftar penyumbang yang didapat Suara Karya diketahui, sejumlah perusahaan tambang raksasa seperti Freeport telah menyumbang sebesar Rp 100 juta, KPC Rp 50 juta, Arutmin Rp 50 juta, Berau Coal Rp 50 juta, dan sejumlah sumbangan lainnya dari belasan perusahaan mineral lainnya.
Menanggapi keluhan perusahaan tambang mengenai sumbangan tersebut, Jeffrey mengatakan, pihaknya tidak akan mengkoordinasikan sumbangan dari perusahaan tambang di Indonesia. "Jika ada perusahaan yang mengeluh, dan tidak bersedia silakan tidak menyumbangkan dananya," ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan Kepala BP Migas, Wardaya Warnika ketika diminta pendapatnya tentang sumbangan tersebut. Menurut dia BP Migas, sejauh ini tidak memaksa perusahaan migas ikut menyumbangkan dana untuk kegiatan olah raga tersebut. "Saya menyerahkan humas untuk mengurusi maslah ini," katanya.
Menurut Staff Humas BP Migas, sejauh ini belum ada perusahan migas yang memberikan sumbangan tersebut. " Tidak ada perusahaan migas yang ikut menyumbang kegiatan ini," kata dia.
Padahal, menurut sumber di kalangan perminyakan, sejumlah perusahaan migas telah diundang untuk ikut mendengarkan presentasi yang dilakukan oleh pihak otoritas migas. Undangan dilakukan melalui sms (pesan pendek). Pihak otoritas migas meminta agar perusahaan migas itu bisa datang memenuhi undangan untuk mendengarkan penjelasan. sumber: