Penulis: Amirudin Zuhri YOGYAKARTA--MIOL: Mulai tahun 2006 ini Pertamina dan PLN akan menggunakan energi alternatif berupa minyak jarak. Untuk tahap pertama, penggunaan minyak jarak ini akan digunakan untuk angkutan umum dan Pembangkit Listrik Tenaga Disel. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM, Yogo Pratomo mengatakan untuk pengadaan minyak, pemerintah benar-benar serius mengembangkan energi alternatif ini. "Ini merupakan upaya lintas departeman yang melibatkan menteri pertanian, menteri energi, Menperindag, dan Menristek," kata Yogo kepada pers usai berbicara dalam lokakarya nasional energi 2005 di Yogyakarta, Selasa (20/12). Menurutnya, untuk mengembangkan energi ini pemerintah juga telah mengembangkan jenis tanaman ini di beberapa wilayah seperti Banten dan Nusa Tenggara Timur. "Dan untuk pengembangan ini juga melibatkan sejumlah pengusaha," ujarnya. Pertamina, lanjut Yogo, juga sedang menyusun tataniaga penjualan minyak jarak ini ke masyarakat. Sehingga nantinya masyarakat juga bisa menggunakan bahan bakar alternatif ini. "Penggunaanya bisa untuk campuran BBM yang sudah ada atau sebagai minyak disel," katanya. Sedang untuk tahap awal, penggunaan minyak jarak ini akan diperuntukan untuk angkutan umum dan PLTD di seluruh Indonesia. "Nantinya angkutan umum seperti bus way di Jakarta itu akan menggunakan minyak jarak ini," katanya. Yogo mengatakan, pengembangan energi alternatif ini memang sangat mendesak untuk dilakukan seiring upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan kepada minyak bumi. "Untuk menjamin pasikan energi, ketergantungan kepada minyak bumi harus dikurangi dengan jalan meningkatkan penggunaan energi alternatif serta, meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi," katanya. (AZ/OL-1) |