Pertambangan yang Baik dan Benar: Tantangan Perubahan (9)

Fenomena Perubahan Lingkungan

Kegiatan pertambangan telah diketahui akan membawa perubahan atas bentang alam. Hal ini dikarenakan sebagian besar barang galian berada di bawah permukaan tanah. Oleh karena dampaknya yang demikian, maka di dalam prosesnya diperlukan tahapan tertentu agar setiap tahapan ini berjalan secara terkendali. Di dalam tahapan pertambangan yang baik dan benar, perencanaan kondisi lingkungan sebelum, selama dan sesudah tambang adalah hal yang amat penting, yang antara lain juga seharusnya tertuang di dalam setiap dokumen  Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) suatu tambang yang direncanakan. Prinsipnya memang demikian, Pemerintah juga mengatur dan mengeluarkan sejumlah pedoman yang tujuannnya agar pertambangan tersebut dapat terkendali dan memberikan manfaat yang bisa berkelanjutan. 

Permasalahannya di lapangan sering terjadi hal yang berbeda. sering terjadi kerusakan lingkungan yang dituduhkan dilakukan oleh suatu kegiatan tambang. Maka untuk itu harus dilihat prosesnya, mulai dari perizinan dan pengawasannya apalah sudah berjalan sesuai aturan atau tidak. Untuk perusahaan yang berizin resmi yang melanggar aturan seyogyanya mendapat sanksi atas kerusakan lingkungan yang tidak diinginkan.

Dampak Krisis Moneter?

Ketika krisis moneter yang terjadi tahun 1997-1998 yang lalu diikuti oleh gerakan reformasi dan terjadinya perubahan mendasar dalam perpolitikan di Indonesia, juga terjadi hal lain yang cukup rawan yang perlu dicermati pula. Ada sebuah pertanyaan, mengapa akhir-akhir ini sering terjadi longsor dan banjir besar di berbagai daerah. Indonesia adalah negara yang subur dengan curah hujan yang tinggi, tapi airnya menggelontor menjadi bencana dimana-mana,  menjadi longsor dan bencana yang menyengsarakan rakyat banyak. Itu semua terjadi baik di Jawa ataupun di luar Jawa. Apa sebab? Bahkan pada daerah-daerah yang sebelumnya jarang banjir sekarang sering tertimpa banjir, juga longsor. Konon terjadi penggundulan hutan yang luar biasa diluar kegiatan tambang, kemungkinan sebagai dampak kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat. Apakah hanya itu, memang  perlu  kajian yang lebih mendalam apa yang terjadi selama periode ini, karena di dalam pembangunan tidak boleh ada proses pembiaran yang berlangsung lama. Apalagi bila dampaknya adalah kerusakan lingkungan. Karena itu artinya adalah penurunan kualitas hidup.Hutan kritis, sungai meluap, tapi kering waktu kemarau, perlu menjadi perhatian bersama tentang fenomena yang terjadi ini. Bahkan di kota-kota besar banyak orang yang kekurangan air bersih. Hal-hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Di sisi lainnya, setiap ada kesempatan atau kabar tentang adanya penemuan suatu bahan galian, khususnya emas dan batubara, langsung terjadi pergerakan sejumlah penambang ke wilayah tersebut. Sejumlah kasus bahkan telah membawa korban jiwa seperti di Pongkor dan baru-baru ini di Sawahlunto.  

Berdasarkan penelitian tentang dampak sosial di Tekmira, di dapat bahwa pada survey tahun 2000 PETI beroperasi di 16 propinsi, 52 kabupaten, lokasi 713, tenaga tambang ilegal sekitar 67.550 orang. Pada survei tahun 2008-2009 oleh Tekmira, di beberapa lokasi diketahui informasi sebagai berikut: di Sungai Tahi ite dan Wumbubangka, Bombana terdapat sekitar 10.000  penambang yang datangdari pelosok tanah air, di Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi terdapat sekitar 3.000 penambang, di Sekotong Lombok Barat terdapat sekitar 5.000 penambang PETI emas dan di Poboya terdapat sekitar 10.000  penambang. Artinya dari tahun 2000 ke tahun 2008 persoalam tambang rakyat yang lalu menjadi tambang ilegal yang sulit dikendalikan terus terjadi. Ini adalah merupakan PR yang harus terus diperbaiki oleh seluruh unsur terkait ke-depan. Secara ideal sebetulnya ada model pemberdayaan masayarakat internal dan eksternal (pendampingan). Tambang rakyat merupakan potensi sekaligus ancaman yang harus dihadapi untuk perbaikan pertambangan ke-depan.

Faktor terpenting disini adalah masyarakat perlu disadarkan tentang manfaat sementara tambang, serta manfaat nilai tambah hasil tambang yang sejauh ini belum digali secara optimal.

 

(bersambung)

 

edpraso

 

sumber: