Pertambangan dan Perkebunan Masih Dominan

Pertambangan dan Perkebunan Masih Dominan

Bangkalpos, 2 Januari 2006

 

 

 

PANGKALPINANG –– Tahun 2005 lalu, dunia investasi Provinsi Babel agak mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian peringkat pengembangan investasi Babel menduduki posisi ke 19 dari 31 provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan sebenarnya Babel cukup diminati oleh investor.

 

“Berada di peringkat 19 menandakan Provinsi Babel tetap dilirik investor. Namun sepanjang tahun 2005 sektor pertambangan dan perkebunan masih menjadi yang paling dominan,� kata Drs Salim Holian, Ketua BKPMD Babel ketika dikonfirmasi Grup Bangka Pos, Sabtu (31/12).

Untuk itu, Salim mengaku optimis di awal tahun 2006 ini dunia investasi Babel bisa lebih berkembang lagi, meski sebenarya hal ini sudah menjadi target BKPM sejak awal tahun 2005.

“Untuk itu segi promosi kita juga mesti cepat karena promosi tetap menjadi hal yang penting. Karenanya, tahun 2006 kita akan mengaktifkan operasional website sehingga bisa promosi melalui internet, selain juga bisa diakses calon investor baik nasional muapun internasional,� ungkap Salim .

Selain hal tersebut ia menjelaskan, BKPMD Babel juga akan tetap mengikuti event-event promosi maupun misi investasi baik dalam maupun luar negeri walaupun untuk event luar negeri mesti dilakukan secara selektif karena dana yang terbatas.

Salim menepis anggapan kalau selama ini instansinya dianggap kurang dalam melayani investor yang datang. Ia merasa secara instansi BKPMD sudah berbuat bahkan memberikan fasilitas dan mengantarkan calon investor hingga bisa bertemu ke daerah tingkat dua, tempat mereka akan berinvestasi.

Apalagi menurutnya, prospek investasi tahun 2006 yang mendesak untuk segara masuk adalah terutama di sektor perikanan kelautan, selain juga sektor pertanian yang selama ini dinilai agak tenggelam sehingga perlu dikoordinasikan dengan pihak-pihak atau instansi-instansi terkait.

“Karena tanpa dukungan penuh dari mereka, maka mungkin kita tidak bisa berbuat banyak karena pihak-pihak tersebutlah yang lebih tahu,� jelas Salim.

Salim mengaku selama ini ada koordinasi meski belum maksimal dengan instansi terkait. Bahkan setiap tahun ada jadwal rapat koordinasi dengan instansi terkait dengan kabupaten/kota.

Masih Sendiri-sendiri

Sementara Ketua Kadinda Babel, H Zulbachri Zakir mengatakan, hambatan investasi di Bangka Belitung terletak pada birokrasinya dan termasuk juga perbankan.

“Kita mau mendatangkan investor, tapi ketika investor datang tidak dilayani. Namun sebaliknya investor yang melayani kita. Semestinya kita melayani investor agar mereka betah dan nyaman di sini. Tapi tampaknya kita masih setengah-setengah dalam melayani investor,� tukas Zulbachri.

sumber: