Penyatuan 3 BUMN tambang masuki kajian strategi
Penyatuan 3 BUMN tambang masuki kajian strategi
Bisnis, 6 Februari 2006
ÂÂ
BANDUNG: Penggabungan tiga BUMN pertambangan yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Batu Bara Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk, kini memasuki tahap kajian strategi perusahaan dan keuangan setelah dimungkinkan menurut kajian hukum.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Dedi Aditya Sumanagara mengungkapkan rencana pembentukan holding di bidang pertambangan tersebut, saat ini masih dalam tahapan studi.
"Kajian secara hukum sudah selesai dan hasilnya memungkinkan. Sekarang kami meningkat kepada kajian analisa strategic corporate dan financial. Ini [keduanya] masih dalam pembahasan," ujarnya di sela seminar Sinergi antar BUMN dan politik ekonomi, akhir pekan lalu.
Pengkajian dua aspek tersebut, kata dia, kemungkinan besar akan selesai dalam enam bulan ke depan. Yang paling penting untuk diperhatikan dalam kajian tersebut adalah semua diuntungkan baik pemegang saham mayoritas maupun minoritas.
"Pertengahan tahun ini akan diputuskan. Skenario yang akan diambil tergantung kepada hasil kajian nanti," tandasnya.
Dalam rencana penggabungan tiga BUMN pertambangan tersebut, Citigroup Amerika terpilih sebagai financial advisory (penasehat keuangan). Citigroup berhasil mengalahkan empat pesaing utamanya antara lain PT Danareksa, PT BNI Securities, dan Rotschild
"Pengkajian tengah dilakukan oleh tim penasehat keuangan," ujar Dedi. Hasil riset Danareksa menyebutkan, pemerintah mempersiapkan tiga alternatif penggabungan tiga BUMN. Pertama, membentuk sebuah holding dengan bendera PT Indonesia Resources Company.
Kedua, membentuk perusahaan holding tanpa mengoperasikan perusahaan yang dimerger. Dan terakhir, membentuk perusahaan operasi menjadi perusahaan penyelamat. Kemudian perusahaan itu menerbitkan saham baru yang dapat ditukar dengan saham perusahaan yang dimerger.
"Yang penting [apapun hasilnya], terbaik untuk perusahaan. Baik minoritas dan mayoritas mendapatkan benefit," katanya. sumber: