Penjualan Timah bisa capai US$200 juta

Jakarta, (Bisnis, 6 April 2004) - PT Timah Tbk dapat membukukan penjualan sekitar US$200 juta tahun ini dengan asumsi konservatif harga timah US$5.500 per ton walaupun produksi timah berkurang.

Thobrani Alwi, Direktur Utama Timah, mengatakan harga pasar timah dalam enam bulan ke depan diperkirakan masih di atas US$6.000 per ton.

"Dengan kenaikan harga timah yang kini mencapai US$9.000 per ton, kami dapat mengurangi volume produksi," ujarnya pekan lalu.

Menurut dia, penurunan volume produksi tersebut karena perseroan akan melakukan konservasi dan berupaya mempertahankan cadangan.

Jika harga timah dapat bertahan pada kisaran US$5.500 per ton hingga triwulan III, lanjutnya, maka kinerja perseroan dapat lebih bagus dari tahun 2003.

"Kami juga bingung kenapa harga timah dapat meroket secara signifikan, padahal kami hanya memperkirakan hanya sekitar US$5.500 per ton," katanya.

Mengenai bisnis batubara, Thobrani menambahkan pekan depan, Timah mulai menjual produksi batubaranya dengan volume 40.000 ton di harga US$30 per ton.

Tahun ini, tutur Thobrani, perseroan optimistis dapat meningkatkan produksi menjadi 500.000 ton.

Dengan asumsi konservatif volume produksi 400.000 ton dengan harga US$30 per ton, tambahnya, maka perseroan dapat mengantongi pendapatan US$12 juta dari penjualan batubara.

"Tahun 2005, kami berharap dapat meningkatkan volume produksi hingga satu juta ton batubara," katanya.

Ketika ditanya calon pembeli batubara lainnya, dia mengatakan beberapa in-vestor asing seperti dari Korea berminat membeli batubara yang diproduksi perseroan melalui kontrak pertambangan batubara yang diakuisisi tahun lalu.

Tahun 2003, Timah membukukan kenaikan penjualan bersih menjadi Rp1,94 triliun, naik secara signifikan dari penjualan tahun 2002 Rp1,66 triliun.

Laba kotor BUMN itu juga meningkat menjadi Rp398,95 miliar tahun lalu dari tahun 2002 Rp274,1 miliar.

Jumlah beban usaha perusahaan itu juga meningkat menjadi Rp172,47 miliar tahun 2003 dari periode yang sama sebelumnya Rp155,4 miliar. Laba usaha Timah meningkat menjadi Rp226,47 miliar dari tahun 2002 Rp118,69 miliar.

Jumlah beban lain-lain tahun lalu meningkat menjadi Rp87,41 miliar dari tahun 2002 Rp56,68 miliar karena meningkatnya beban lain menjadi Rp48,68 miliar dari periode yang sama sebelumnya hanya Rp12,72 miliar.

Laba bersih Timah meningkat signifikan menjadi Rp76,37 miliar tahun lalu dari periode tahun sebelumnya hanya Rp13,43 miliar.

Jumlah kewajiban lancar BUMN itu tahun lalu menurun menjadi Rp377,75 miliar dari 2002 Rp427,47 miliar.

Saat ditanya tentang perkiraan laba bersih tahun ini, Thobrani tidak dapat memberikan gambaran

sumber: