Penguatan Saham PGN Terpicu Rencana Divestasi
Senin, 22 Agustus 2005, 00:18 WIB
Penguatan Saham PGN Terpicu Rencana Divestasi
Investor-Com Pada perdagangan jangka pendek, secara teknis, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) masih berpotensi menguat. Penguatan saham PGAS terpicu rencana divestasi saham pemerintah pada emiten sektor pertambangan dan energi tersebut.
Saham ini tetap layak untuk dikoleksi, kata analis PT AM Capital Indonesia Robin Setiawan kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada perdagangan Jumat (19/8), saham PGAS ditutup stagnan di posisi Rp 3.475. Saham perusahaan pertambangan dan energi tersebut ditransaksikan 124 kali dengan volume transaksi sebanyak 2,064 juta saham senilai Rp 7,137 miliar.
Menurut Robin, secara teknis, indikator relative strength index (RSI) menunjukkan indikasi penguatan pada saham Perusahaan Gas Negara. Karena saat ini posisinya sudah oversold, jelasnya.
Dia menambahkan, penguatan saham PGAS juga ditopang rencana divestasi saham pemerintah dalam waktu dekat. Hal itu menjadi angin segar bagi pergerakan sahamnya, ujarnya.
Lebih jauh, Robin mengatakan, secara fundamental saham Perusahaan Gas Negara masih menjanjikan. Sebab, di saat saham-saham lain anjlok mengikuti melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG), saham ini tetap menguat. Perseroan diperkirakan tetap membukukan laba bersih yang signifikan akibat pendapatan dalam mata uang dolar AS, lanjut dia.
Robin melanjutkan, pertumbuhan earning per share (EPS) saham PGAS juga tetap positif mengikuti peningkatan kinerja perseroan tahun ini. Meskipun selama 2004, EPS perseroan sempat turun menjadi Rp 110 dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 147. Pada 2005, EPS PGAS diperkirakan Rp 177, kata dia.
Robin mengakui, valuasi saham Perusahaan Gas Negara mahal dibanding saham sektor pertambangan lain. Price earning ratio (PER) PGAS telah mencapai 19,6 kali dan price to book value (PBV) 4,1 kali. Sedangkan PER PTBA (PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, red) baru 11,8 kali, dengan PBV 2,3 kali, ujar Robin.
Sementara itu, analis PT Evergreen Capital Edwin Sebayang sependapat, pergerakan saham PGAS diperkirakan menguat kembali pekan ini. Sebab indikator Williams%R (W%R) sudah menunjukkan kondisi overbought pada saham PGAS, sehingga berpotensi uptrend, ujarnya.
Edwin menambahkan, indikator RSI untuk lima hingga 14 hari juga menunjukkan saham Perusahaan Gas Negara tetap bergerak menguat. Meskipun indikator moving average convergence divergence (MACD) masih menunjukkan adanya tekanan jual. Tapi kondisi ini tidak akan lama, jelasnya.
Rekomendasi
Robin merekomendasikan trading buy saham PGAS untuk investor jangka pendek. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, dia merekomendasikan hold. Support pertama saham ini pada level Rp 3.350 dan kedua Rp 3.150. Kemudian resistance di level Rp 3.675, lanjut Robin.
Sementara itu, Edwin merekomendasikan beli saham PGAS untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang, karena secara teknis dan fundamental masih positif. Support saham ini di posisi Rp 3.375 dan resistance pada level Rp 3.650, jelasnya. (asp)
sumber: