Penguatan Saham Medco Berlanjut

 

Rabu, 05 Oktober 2005, 00:20 WIB
Penguatan Saham Medco Berlanjut

Laporan -

JAKARTA, investorindonesia.com

Saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) pada perdagangan jangka pendek diperkirakan melanjutkan penguatan. Laba bersih perseroan yang diprediksi meningkat 28% selama 2005 ikut menopang kinerja sahamnya.

Saham ini masih bullish, jadi layak dikoleksi untuk jangka pendek maupun panjang. Terutama setelah harga sahamnya mencapai Rp 3.700, kata analis PT Bapindo Bumi Sekuritas Harry Kurniawan kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (4/10).

Pada perdagangan kemarin, saham MEDC ditutup menguat Rp 75 dari posisi Rp 3.625 ke level Rp 3.700. Saham perusahaan minyak tersebut ditransaksikan 396 kali, dengan volume transaksi sebanyak 9,93 juta saham senilai Rp 36,37 miliar.

Menurut Harry, beberapa indikator teknis menunjukkan arah positif pada saham MEDC untuk jangka pendek, dengan indikator relative strength index (RSI) yang belum masuk di area overbought. Jadi, potensi penguatan masih mengikuti saham ini, ujar dia.

Dia mengatakan, indikator moving average convergence divergence (MACD) juga memperlihatkan arah serupa pada saham Medco. Sebab, garis dalam indikator tersebut sudah perpotongan, kata dia.

Harry mengakui, valuasi saham MEDC sudah mahal dibanding emiten sejenis di sektornya, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memiliki price to earning ratio (PER) rata-rata di bawah 10 kali. Sedangkan PER MEDC sudah 13 kali, dengan price to book value (PBV) 2,4 kali, jelasnya.

Kendati demikian, Harry mengatakan, kinerja Medco diperkirakan masih menjanjikan, karena laba bersih tahun ini bisa mencapai US$ 95 juta, dari tahun sebelumnya yang hanya US$ 74,5 juta. Pada semester pertama, laba bersih sudah terbukukan US$ 47,7 juta, ujarnya.

Dia menambahkan, earning per share (EPS) Medco tahun ini diperkirakan juga tumbuh positif seperti tahun-tahun sebelumnya. Apalagi jika harga minyak tetap tinggi, kinerja perseroan akan kembali positif dan EPS bisa terbukukan US$ 0,0308, imbuh Harry.

Sementara itu, analis PT Phillip Securities Indonesia Mustafa Kamil menjelaskan, investor diperkirakan melakukan aksi ambil untung (profit taking) terhadap saham Medco Energi International. Terutama setelah adanya double top di level Rp 3.700, ujarnya.

Mustafa mengatakan, potensi pelemahan saham MEDC terbaca pula dari indikator teknis seperti stochastic oscillator yang sudah overbought. Indikator RSI juga mulai memasuki area overbought, jelasnya.

Laba Meningkat 28% Sementara itu, manajemen Medco Energi International menargetkan laba bersih tahun ini akan meningkat sekitar 28% dibanding perolehan tahun sebelumnya yang hanya US$ 74 juta. Kita prediksikan, target itu akan tercapai sampai akhir 2005, karena kita bisa mempertahankan produksi. Apalagi, harga minyak dunia juga masih tinggi, kata Corporate Research & Information Section Head Medco Gamala V Katoppo kepada Investor Daily.

Menurut dia, optimisme tersebut didasari perolehan laba bersih perseroan hingga semester pertama 2005 yang terbukukan US$ 47,7 juta, dan bila dilipatgandakan akan mencapai US$ 95 juta. Jika itu terjadi, akan ada peningkatan sekitar 28,37% dari perolehan laba tahun sebelumnya, jelasnya.

Gamala menambahkan, total penjualan perseroan hingga akhir tahun ini diperkirakan juga meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$ 545 juta, yang terdiri atas migas US$ 382 juta, jasa pengeboran US$ 106 juta, penjualan metanol US$ 55 juta, dan tower US$ 1,5 juta. Tahun ini, penjualan diprediksi mencapai US$ 588 juta, karena sampai semester pertama sudah terbukukan US$ 294 juta, kata dia.

Rekomendasi

Harry merekomedasikan beli saham MEDC untuk perdagangan jangka pendek, menengah dan panjang, karena masih berpeluang menguat. support saham MEDC pada posisi Rp 3.350 dan resistance di level Rp 3.825, kata Harry.

Sedangkan Mustafa merekomendasikan sell on strength saham MEDC untuk investor jangka pendek. Namun, untuk jangka menengah maupun panjang, dia menyarankan hold saham Medco. Support saham ini di level Rp 3.600 dan resistance Rp 3.800, ujar dia. (asp)

sumber: