Penguatan Harga Saham PT Perusahaan Gas Negara Terbatas
ÂÂ
Kamis, 09 Juni 2005, 00:03 WIB JAKARTA, investorindonesia
Penguatan harga saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang terjadi pada perdagangan Rabu (8/6) diperkirakan tidak berlanjut karena berhadapan dengan aksi ambil untung investor. Posisi sejumlah indikator teknis saat ini sudah overbought dan berpotensi menurun.
Hendra Bujang analis PT Suprasurya Sekuritas mengatakan, kenaikan harga saham PGAS sebesar Rp 225 ke level Rp 3.000 cukup mengejutkan pelaku pasar. Ia menggambarkan, kenaikan tersebut di luar dugaan dan membuat harga saham ini berada pada resistance line.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan keaikan harga saham PGAS ke level Rp 3.000 berarti secara teknis, harga saham ini akan berada dengan aksi ambil untung investor. “Bisanya setelah menguat tajam, investor akan segera merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh,� katanya.
Dari sisi teknis, lanjut Hendra, posisi sejumlah indikator berada di area overbought. Ia menjelaskan, posisi indicator relative strength index (RSI) menunjukkan potensi pelemahan pada saham PGAS. Begitu pula dengan indicator MACD dan stochastic oscillator yang memberi sinyal downtrend.
Dengan kondisi indikator teknis yang berada di resistance line, Hendra merekomendasi investor agar berhati-hati karena kemungkinan akan terjadi aksi profit taking investor. Untuk itu, bagi pemain jangka pendek Hendra merekomendasi trading buy di level Support Rp 2.880. “Dengan kondisi market yang masih bergejolak penguatan harga saham PGAS tidak akan berkesinambungan,� katanya.
Sementara itu, menurut Haryajid Ramelan, fund manager dan investment analyst dari PT Recapital Assets Management, dari sisi teknis terlihat kenaikan harga saham PGAS sudah terlampau tinggi, sehingga wajar investor akan mengikutinya dengan aksi ambil untung. Ia mengatakan, pada harga Rp 3.000 posisi sejumlah indicator teknis sudah overbought. “Apalagi kenaikan dalam satu hari perdagangan mencapai Rp 225. Jadi cukup tinggi,� katanya.
Laba Naik 34%
Sementara itu, pada kuartal pertama 2005, laba bersih PGAS meningkat 34% (year on year/Yoy) dari Rp 147,6 miliar pada 2004 menjadi menjadi Rp 197,5 miliar pada kuartal pertama 2005. Peningkatan laba bersih perseroan disebabkan meningkatnya pendapatan operasional dari distribusi dan transmisi gas, khususnya peningkatan transportasi gas melalui pipa transmisi dari Grissik ke Singapura.
Sekretaris Perusahaan PGN Widyatmiko Bapang mengatakan, peningkatan laba bersih perseroan terkait erat dengan meningkatnya pendapatan. Pada periode itu, pendapatan PGNmeningkat 31% YoY dari Rp 921,9 miliar pada triwulan I 2004 menjadi Rp 1,2 triliun. Peningkatan pendapatan dikontribusi dari peningkatan pendapatan bisnis distribusi dan bisnis transmisi.
Pendapatan dari bisnis distribusi naik 23% akibat naiknya volume penjualan gas untuk memenuhi permintaan pelanggan industri dan kenaikan harga jual kepada pelanggan distribusi. Pendapatan triwulan I tercatat sebesar Rp 951,3 miliar dibanding triwulan I 2004 yang mencapai Rp 771,7 miliar. “Kenaikan ini disebabkan adanya tambahan pasokan gas dari Jatirarangon untuk daerah Jawa Barat dan dari Kodeco untuk Jawa Timur, ditambah dengan mulai beroperasinya Batam Distribution Network (BDN) pada triwulan ini,� jelasnya. (mc)
sumber: