Penggunaan Gas Menghemat Rp60 Triliun

    Senin, 22 Agustus 2005 23:39 WIB

    Penggunaan Gas Menghemat Rp60 Triliun

JAKARTA--MIOL: Substitusi penggunaan BBM menjadi gas diperkirakan dapat menghemat lebih dari Rp60 triliun.

"Dengan 20 juta kilo liter per tahun diambil dari Tangguh dan Kalimantan Timur setara gas, kita akan peroleh pengurangan subsidi sebesar Rp60 triliun pada harga minyak US$70 per barel. Jadi Rp35 triliun untuk sektor kelistrikan, kurang lebih Rp30 triliun untuk sektor industri," kata Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) WMP Simanjuntak kepada wartawan, usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (22/8). Rapat itu dipimpin oleh Wapres Jusuf Kalla dan dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro.

Simanjuntak menambahkan, dalam rapat itu juga disepakati untuk membangun pipa gas dan dua drain LNG Train Tangguh, Papua.

Karena, targetnya membawa gas ke Pulau Jawa setara 20 juta kilo liter per tahun atau 2 miliar kaki kubik per hari.

"Jadi dari kami diharapkan satu miliar kubik kaki per hari, itu kurang lebih 7 juta LNG per tahun atau setara 10 juta kilo liter BBM. Dari Kalimantan satu miliar kaki kubik per hari atau setara 10 juta kilo liter per tahun," kata Simanjuntak.

Semua itu ditargetkan terealisasi pada 2009. Dengan demikian, kata Simanjuntak, 20 juta kilo liter per tahun itu BBM ditambah dengan pembangunan yang dilaksanakan PGN dari Sumatra Selatan ke Jawa. Proyek PGN ini juga kapasitasnya 1 miliar kaki kubik per hari atau 10 juta kilo liter per tahun BBM. Dengan begitu, pada 2009 di Pulau Jawa akan memperoleh 30 juta kiloliter BBM setara 3 miliar kaki kubik gas per hari.

"Bisa dibayangkan, hampir separoh dari kebutuhan BBM dewasa ini sudah bisa tergantikan oleh gas bumi. Dengan demikian di samping itu subsidi BBM akan terkurangi secara drastis dan impor BBM-nya juga akan dikurangi. Itulah tadi yang sudah diputuskan dalam rapat koordinasi yang dipimpin secara langsung Wapres," kata Simanjuntak.

Dirut BPH Migas Tubagus Haryono menambahkan, pemerintah akan melakukan diversifikasi penggunaan BBM dengan gas sebagai upaya penghematan energi.

"Ada beberapa hal yang tadi dibahas, pada intinya bagaimana gas bisa menggantikan BBM di Pulau Jawa khususnya. Oleh karena itu beberapa hal yang akan dilakukan antara lain pertama, pembangunan pipa gas dari kalimantan Timur ke Jawa kemudian pembangunan LNG Receaving Terminal, kemudian LNG Tangguh," jelas Tubagus Haryono.

Khusus untuk BPH Migas, sesegera mungkin akan dilakukan pelelangan hak khusus pengangkutan gas bumi melalui transmisi Kalimantan Timur ke Jawa.

"Ada pun proyek tersebut sesungguhnya sudah dilakukan studi kajian cukup mendalam oleh PGN dengan bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu dalam waktu dekat dari BPH Migas akan melaksanakan pelelangan hak khususnya," kata Tubagus. (Hnr/OL-02)

sumber: