Pengembangan Batu Bara Kalori Rendah Mendapat Insentif

Pengembangan Batu Bara Kalori Rendah Mendapat Insentif
Rabu, 14 Desember 2005 | 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan memberikan insentif untuk pengembangan batu bara kalori rendah. Batu bara tersebut memiliki potensi cukup besar, yaitu sekitar 50 persen dari cadangan batu bara nasional.

Dirjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi, Simon Simbiring, mengatakan pihaknya sudah memberikan insentif berupa pengurangan pembayaran bagian pemerintah (royalti). "Kami bisa berikan royalti di bawah 13,5 persen," ujarnya, Rabu (14/12).

Pemberian insentif itu diharapkan dapat mendorong munculnya industri batu bara yang memakai batu bara kalori rendah. Simon juga berjanji dapat memberikan insentif lain namun perlu diperhitungkan terlebih dahulu. "Kalau produk batu bara kalori rendah telah diolah, bisa saja diberikan insentif, tapi kita lihat mereka mendapat margin atau tidak," katanya.

Ia menambahkan, jika perusahaan pengolah batu bara kualitas rendah telah mendapat margin, sebaikanya tidak diberi insentif lagi. "Kalau sudah dapat margin 5 persen saja, ya sudah cukup," ujarnya.

Batu bara, kata Simon, merupakan sumber energi yang dapat menggantikan serta mengurangi penggunaan minyak. Saat ini penggunaan batu bara secara nasional baru sekitar 14 persen, minyak masih sekitar 54,4 persen, sisanya gas 26 persen dan sekitar 5 persen energi lainnya.

sumber: