Pengecer Naikkan Harga Elpiji

Banjarmasin, BPost Selasa, 10 Mei 2005 01:29:55
Di tingkat pengecer harga gas elpiji naik mencapai 7 persen. Kenaikan ini, dipicu membengkaknya biaya tranportasi dari agen ke pengecer, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun kenaikan itu hanya pada elpiji isi 12 Kg, sedangkan isi 50 Kg baik di tingkat pengecer maupun agen tak ada perbedaan.

Pantauan BPost, Senin (9/5), di tingkat pengecer di Banjarmasin harga elpiji untuk rumah tangga dijual Rp 60.000 ukuran 12 Kg, sementara di tingkat agen dijual Rp 59.300.

Menurut Surya Noor, pengecer elpiji di kawasan Kelayan, ia terpaksa menaikan harga elpiji menjadi Rp60.000 untuk menutupi biaya tranportasi yang membengkak, imbas kenaikan BBM.

"Terpaksa harganya kita naikkan, ini untuk menutupi pembengkakkan biaya transportasi. Karena kalau agen mengirim elpiji ke pengecer biaya tranportasi dikenakan ke pengecer," alasan dia.

"Kami juga ingin dapat untung, naiknya harga juga menyesuaikan dengan pengecer lainnya. Namun, kenaikan ini tidak terlalu tinggi hanya kisaran Rp700, kami juga mempertimbangkan pelanggan," katanya.

Selain itu, kata Surya, pelanggan juga tidak keberatan harganya dinaikkan sekalian ongkos antar. Ia mengakui kebanyakan pembeli belum mengetahui kenaikan harga elpiji.

Hal dikatakan Antok, pengecer elpiji di kawasan Teluk Dalam. Ia juga menaikkan harga elpiji hanya untuk menutupi biaya transportasi yang sekarang ini membengkak. " ya karena imbas dari kenaikan BBM mau tidak mau harga elpiji kita naikan tapi hanya kisaran Rp 700 saja" Ujarnya

Sementara itu dibeberapa sejumlah agen, harga elpiji baik kepada perorangan maupun kepada pengecer dijual normal Rp59.300 per 12 kilogram dan untuk ukuran 50 kg di jual Rp 247.100. "Harga elpiji masih Rp 59.300 per tabung," kata Sutini, petugas bagian agen penjualan elpiji PT Bara Angin Sakti, Jl Soetoyo S.

Menurut dia, pihaknya tidak berani menaikkan harga tanpa instruksi pemerintah.

Dia menambahkan, kalau di tingkat eceran harga elpiji naik sekitar 7 persen. Adanya kenaikan ini disebabkan membengkaknya pada biaya tranportasi dari tingkat agen ke pengecer.

Demikian pula halnya pada agen elpiji yang ada di jalan Gatot Subroto. Mereka mengaku masih menjual dengan harga lama. Mengenai pengecer yang menaikkan harga itu wajar saja biasanya untuk menutupi biaya transportasi" kata Ani petugas di agen elpiji tersebut.

Ida warga Sungai Lulut mengaku dirinya sama sekali tidak mengeluahkan adanya kenaikan gas elpiji tersebut. Menurut dia, sudah sejak lama ia menjadi konsumen elpiji, harga elpiji memang sudah naik, namun kenaikanya hanya sedikit.

"Sekarang saja harganya sudah Rp60.000 untuk yang 12 Kg. Saya ngambil di tingkat pengecer, adanya kenaikan itu tidak seberapa hanya berkisar Rp700 dari harga semula Rp59.300. Saya kira kenaikannya masih wajar," ujarnya saat memesan gas elpiji di agen elpiji pertamina kawasan Jl Gatot Subroto.

sumber: