Pengawasan Penyelundupan Butuh Dukungan Operasional

Pengawasan Penyelundupan Butuh Dukungan Operasional

Bangkapos, 15 November 2005

 

PANGKALPINANG–– Kepolisian Daerah (Polda) Babel mulai dari Polisi Sektor hingga Kepolisian Air Polda Babel tetap melaksanakan pengawasan penyelundupan di wilayah Babel. Namun sampai saat ini belum ditemukan data mengenai pasir timah ilegal yang keluar dari Babel.

 

“Kita tetap melarang pasir timah dibawa keluar Babel. Karena itu namanya penyelundupan ke luar,� kata Kapolda Babel Kombes Drs HM Idrus Gassing ketika ditemui Bangka Pos Grup, beberapa waktu lalu.

Mengenai batas kewenangan Polri melakukan pengawasan penyelundupan, menurut Idrus karena wilayah Babel terdiri dari pulau-pulau, jadi tidak ada dalam batasan berapa mil.

“Itu merupakan daerah RI perairan kita, hanya saja kemampuan operasional kita belum sampai ke sana, sehingga tidak bisa kita tangani yang jauh ke perairan laut dalam,� imbuhnya.

Idrus menambahkan kewenangan petugas Polair sama dengan polisi, untuk Polair bertugas di perairan, sedangkan di darat dilakukan Polsek dan Polres/Polresta.

“Akan tetapi selama masih mampu dukungan operasionalnya kapal, maka sampai berapa mil ya silahkan,� ujar Idrus.

Diakui Idrus, polisi tidak mempunyai kapal perang dan khusus yang ada sekarang hanya kapal yang kapasitasnya sampai beberapa mil dari pantai.

“Itu pun kalau airnya tenang dan ombak tidak besar. Kalau ombak besar, mereka masuk lagi ke pantai,� imbuhnya.

Dijelaskan Idrus, semua bisa kalau di luar wilayah, misalnya wilayah Zone Ekomoni Ekslusif (ZEE) itu yang dibagi. Sekarang masih diperdebatkan antara TNI dan Polri, maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Karena ZEE sudah di luar wilayah teritorial, tetapi kalau itu masih diakui masuk wilayah RI, otomatis hukum Indonesia masih berlaku.

“Cuma karena menganggap karena perairan laut dalam dan katanya polisi belum mampu itu ya oke. Sementara ini kemampuan polisi belum mampu. Akan tetapi suatu saat akan mampu, karena kita dulu dikerdilkan, ya jelas tidak bisa,� tukas Idrus.

Idrus mengemukakan dirinya belum dapat laporan mengenai keluarnya balok timah dari pelabuhan di wilayah hukum Polda Babel.

“Selama ini kan smelter hidup semua, kemudian harga timah di luar sudah mulai anjlok dan aktifitas masyarakat sudah mulai berkurang. Lagi pula harga solar mulai meningkat dengan sendirinya kalau tidak bermodal kuat akan gugur dengan sendirinya,� tandasnya.

sumber: