Penerimaan Dari ESDM Meningkat Rp66 Triliun

Kamis, 28 Desember 2006 13:53 WIB
EKONOMI - Bisnis
Penerimaan Dari ESDM Meningkat Rp66 Triliun
Penulis: Dian K

JAKARTA--MIOL: Penerimaan negara dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun ini mencapai Rp221 triliun atau meningkat Rp66 triliun dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut antara lain dipengaruhi dampak dari kenaikan harga BBM yang juga berdampak pada kenaikan harga komoditi tambang.

"Tahun ini penerimaan dari ESDM mencapai Rp221 Triliun. Kontribusi paling besar dari sektor migas sebesar Rp157,6 triliun," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yosgiantoro saat menyampaikan kinerja Departemen ESDM tahun 2006 di Jakarta, Kamis (28/12).

Di sisi lain tahun ini ESDM berhasil melakukan penghematan subsidi BBM dan tarif dasar listrik. Subsidi BBM yang dianggarkan di APBN sebesar Rp64 Triliun, dalam realisasi terpakai Rp61 triliun.

"Penghematan ini antara lain terjadi karena sejak BBM naik, pemakaian solar dan premium menurun namun pemakaian minyak tanah melonjak," ujar Purnomo. Ia menambahkan, untuk TDL, lanjutnya, penghematan yang berhasil dilakukan mencapai Rp3,5 triliun dengan budget APBN Rp31 triliun.

Tahun ini ESDM juga merealisasikan investasi sebesar Rp140 triliun. Selain sektor migas yang paling memiliki andil dalam jumlah ini,sektor kelistrikan terutama investasi pembangkit memberi kontribusi Rp4,7 triliun. Sebaliknya tahun ini sektor mineral, batubara, dan panas bumi kurang memberi andil. "Ini karena investor masih menunggu UU mineral, batubara, dan panas bumi yang masih belum selesai."

Diluar investasi yang berhasil dicapai, beberapa komitmen dari negara-negara luar seperti china dan jepang juga telah ditandatangani Oktober dan November lalu. Masing-masing berjumlah US$3,3 juta dan US$1,3 juta. (*/OL-04)

sumber: