Penambangan Liar Picu Pencemaran Sungai Kapuas

Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (27/4) lalu beraudiensi dengan anggota DPRD provinsi dan instansi-instansi terkait guna melakukan riset kandungan merkuri di Sungai Kapuas yang merupakan sumber penyediaan air bersih PDAM Pontianak dan sekitarnya.

Data PDAM Pontianak menyebutkan rata-rata sampel air yang sampai ke tiap-tiap rumah penduduk mengandung merkuri bervariasi antara 0,5 ppb hingga 0,8 ppb.

Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) dilakukan mulai dari hulu sungai hingga hilir. Selain itu, sudah kebiasaan mendasar para penambang emas menggunakan merkuri sebagai wahana pemisah emas murni.

Karena itu, dikhawatirkan tingkat kandungan merkuri Sungai Kapuas sudah memasuki ambang batas di atas 1 pbb.

"Peningkatan kadar merkuri di Sungai Kapuas kuat terjadi pada saat musim kemarau karena pada musim itu debit air sangat kecil, dampak dari semakin banyaknya aktivitas penambangan emas itu. Kalau musim penghujan kemungkinan bisa di bawah ambang batas. Namun, untuk kejelasannya perlu penelitian yang tidak terpotong-potong," ujar Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Kalbar Dr Ir Saeri Sajiman.

Ditambahkannya, DPRD tahun ini memprioritaskan untuk merumuskan kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan mengkaji sejauh mana pemanfaatan DAS bagi kegiatan pertanian dan penambangan rakyat.

Iklim riset di Kalbar diakuinya masih sangat kurang kondusif karena dihadapkan pada sederetan kelemahan seperti infrastruktur iptek, sumber daya manusia, serta dana.

Selain itu, akibat rendahnya dukungan kebijakan pemda serta belum terbentuknya sistem kelembagaan yang baik antara lembaga iptek dengan dunia usaha dan masyarakat, menyebabkan pemanfaatan hasil belum optimal.

Jika kegiatan PETI tidak segera dihentikan, lahan sekitar sungai yang sudah ditinggalkan para penambang seperti yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Pontianak, Landak, dan Sambas sudah tak dapat ditanami lagi. 'Sebab, semua zat mineral yang

sumber: