Penambangan Ilegal Semakin Menjadi-jadi di Tenggarong
Senin, 17 Oktober 2005 |
Penambangan Ilegal Semakin Menjadi-jadi di Tenggarong Sangasanga, Kompas - Meski sekitar 200.000 ton batu bara ilegal sudah disita aparat Komando Distrik Militer 0906 Tenggarong, Kalimantan Timur, penambangan batu bara ilegal masih tetap berlangsung dan bahkan makin menjadi-jadi. Penambangan batu bara yang menggunakan alat-alat berat tersebut kini semakin mendekati pipa-pipa minyak milik Pertamina. Pantauan Kompas Sabtu pekan lalu di Kecamatan Sangasanga dan Muara Jawa, Kabupaten Tenggarong, daerah yang terdapat tambang batu bara ilegal dalam skala besar, terlihat puluhan alat berat yang sedang mengeruk batu bara. Tambang ilegal terlihat di sejumlah lokasi, di tepi jalan dari Sangasanga menuju Muara Jawa dan di tepi jalan menuju Desa Pendingin. Tambang ilegal juga marak di sekitar Desa Dondang, Kecamatan Muara Jawa. Batu bara hasil curian tersebut dikumpulkan di sejumlah tempat penimbunan di sekitar tempat penggalian. Batu bara yang sudah dibersihkan kemudian dibawa ke pelabuhan menggunakan jalan umum dari tempat penggalian dengan menggunakan truk-truk. Sebagian penambang ilegal tersebut membangun jaringan jalan sendiri untuk mengangkut batu bara mereka ke penampungan sementara maupun ke pelabuhan. Selain itu, para penambang ilegal juga membangun pelabuhan di sungai, misalnya di Sungai Sangasanga dan Sungai Dondang. Sungai Sangasanga merupakan salah satu anak Sungai Mahakam yang terletak cukup dekat ke muara Sungai Mahakam, sekitar 10 kilometer, hingga lokasinya cukup strategis untuk mengangkut batu bara curian tersebut. Dari pantauan, setidaknya terdapat sekitar satu pelabuhan batu bara ilegal yang sudah diketahui. Di pelabuhan ilegal Sungai Sangasanga, satu ponton sepanjang sekitar 75 meter sedang sandar. Di sekitar ponton terdapat tiga tug boat (kapal tunda) untuk menarik ponton tersebut. Ponton tersebut merupakan salah satu barang bukti hasil sitaan aparat dari Komando Distrik Militer 0906 Tenggarong dari penambang batu bara ilegal saat dilakukan penggerebekan terhadap sejumlah tambang ilegal beberapa waktu lalu. Ponton tersebut dijaga sejumlah anggota TNI. Sekitar 100 meter dari pelabuhan terdapat lokasi penumpukan batu bara yang kemungkinan sedang menunggu diangkut namun telanjur digerebek. Tumpukan batu bara tersebut diperkirakan mencapai ribuan ton. Di tepi jalan menuju Desa Pendingin, sekitar empat kilometer dari Kota Sangasanga, terdapat empat alat berat dan sejumlah dump truck hasil sitaan aparat. Alat-alat berat tersebut juga dijaga sejumlah anggota TNI. Kalau tidak dijaga bisa-bisa dibawa kabur sama pemiliknya, ujar seorang anggota TNI yang sedang berjaga. (ray) |