Penambangan Bikin Banjir
Penambangan Bikin Banjir
Banjarmasinpost, 5 Januari 2006
Banjarmasin, BPost
Setelah Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Kalsel) Ir Sony Partono MM, waspada terhadap bencana alam juga dikemukakan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalsel Rachmadi Kurdi. Warga Kalsel harus lebih mewaspadai banjir.
Banjir mengancam karena daerah dataran tinggi tidak mampu lagi menyerap air. Akibatnya, daerah yang lebih rendah seperti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan dan Tabalong selalu menjadi langganan banjir. Selain itu, air juga akan membanjiri daerah genangan seperti Barito Kuala, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.
"Banjir yang setiap tahun terjadi itu lebih disebabkan karena lahan yang letaknya di atas tidak mampu menahan atau menyerap air dengan bagus. Semuanya mengalir ke daerah yang rendah beserta lumpur-lumpurnya. Jadi bukan semata-mata disebabkan sungai yang ada di sekitarnya," jelas Rachmadi, Rabu (4/1).
Ketidakmampuan lahan menyerap air lebih banyak merupakan dampak penebangan hutan dan penambangan tanpa memperhatikan lingkungan. Setelah diadakan eksploitasi secara besar-besaran, kemudian ditinggal begitu saja. Akibatnya struktur tanah menjadi rusak dan jika ada air, tidak mampu melakukan penyerapan sebagaimana mestinya.
"Jadi banjir di Kalsel itu lebih disebakan ketahanan struktur tanah, yang tidak mampu lagi menyerap air. Akibatnya mengalir terus dengan deras, bahkan sampai melakukan pengikisan terhadap tanah yang ada," terangnya.
Menyusul aktivitas penebangan dan penambang, pendangkalan serta hilangnya sungai juga mengakibatkan banjir.
"Andai saja Sungai Barito tidak dangkal, setidaknya beberapa daerah tidak akan tergenang. Namun karena kondisinya yang semakin dangkal, apa boleh buat, air laut pun malah masuk ke sungai tersebut dan menggenangi perkampungan," jelasnya.
Ini terjadi di
Sebelumnya, selain memperingatkan bahaya banjir, Kadishut Kalsel Ir Sony Partono MM juga mengatakan daerah dataran rendah di daerah hulu sungai rawan longsor. Soalnya daerah dataran tinggi di hulu terdapat banyak lahan dan hutan kritis.
"Bila daerah atasnya lahan kritis tanpa ada tanaman, maka akan terjadi longsor dan akibatnya air langsung menuju daerah dataran rendah, dan pada akhirnya akan menggenangi kawasan tersebut," kata Sony. sumber: