Penambang Emas Hentikan Kegiatan

 

Muara Teweh, BPost
Para penambang emas di daerah aliran Sungai (DAS) Barito di wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut) dan Kabupaten Murung Raya (Mura), menghentikan kegiatan akibat banjir.

Hasil pemantauan, hingga Sabtu atau hari keenam meluapnya Sungai Barito tampak para penambang emas yang menggunakan mesin sedot di lanting (bangunan diatas air) di dua kabupaten tersebut menghentikan kegiatan.

Para penambang tersebut banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Mura antara lain Kecamatan Murung, Laung Tuhup, Permata Intan dan Sumber Barito sedangkan di Kabupaten Barut di kawasan kecamatan Lahei dan Teweh Tengah.

"Dalam kondisi air sedang naik begini tak mungkin untuk menambang emas di sungai," ujar seorang warga penambang.

Selain penambang emas, banjir ini juga mengakibatkan para petani karet yang berada di pinggiran DAS Barito menghentikan kegiatannya karena ratusan pohon karet terendam banjir.

Para pemilik maupun penyadap karet tersebut banyak di wilayah Kecamatan Murung dan Laung Tuhup, Kabupaten Mura dan Kecamatan Lahei, Teweh Tengah dan Montallat.

Sementara itu pemantauan di Muara Teweh banjir akibat meluapnya DAS Barito ini, hingga hari kelima masih merendam beberapa kawasan rendah dengan ketinggian air antara 0,5 meter hingga satu meter.

Bahkan ada beberapa rumah penduduk yang terendam banjir baik dalam kota Muara Teweh maupun beberapa kelurahan seperti Jamu dan Jingah dan beberapa kecamatan yang berada di pinggiran DAS Barito seperti Lahei, Teweh Tengah dan Montallat, namun bagi masyarakat setempat merupakan hal yang biasa karena sudah sering diterjang banjir.

Sedangkan banjir yang melanda beberapa kawasan ruas jalan dalam kota Muara Teweh yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor seperti Jalan Panglima Batur yang berada di pinggiran DAS Barito dan Jalan Imam Bonjol setiap sore hari dijadikan tempat bermain oleh ratusan warga masyarakat.

sumber: