Penambang batu bara kebanjiran order
Bisbnis Indonesia
LEBAK, Banten (Bisnis): Masyarakat yang melakukan penambangan batu bara di perbukitan di wilayah Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merasa kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Mereka mengaku volume permintaan batu bara baru terpenuhi sekitar 10% dari total 100.000 ton per bulan.
Salah seorang pengepul, Jumanta, menyebutkan setiap bulannya dia mengirimkan batu bara sebanyak 20 ton untuk memenuhi permintaan industri di Cilegon, Karawang,
Karena terbatasnya persediaan batu bara, dia mengaku banyak order dibatalkan.
"Pasarnya bagus, hanya barangnya sulit didapat," kata Jumanta kepada Bisnis ketika ditemui di tempat usahanya di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kab. Lebak, Banten, kemarin.
Jumanta menjelaskan dirinya membeli batu bara dari pelobang dengan harga Rp180/kg, dan dijual kembali kepada industri seharga Rp205/kg.
Harga jual itu sudah termasuk potongan pajak sebesar Rp12,5/kg dan biaya angkut Rp7,5/kg. "Saya hanya mengantongi keuntungan Rp5 per kilogramnya, sangat minim," tuturnya.
Namun kalau permintaan industri sebesar 150 ton per bulannya bisa terpenuhi, bisa dihitung berapa keuntungan Jumanta.
Seperti halnya Jumanta, penambang lainnya General Affair PT Warga Buana Nusantara Moody O. Soriton juga mengungkapkan baru bisa memenuhi volume permintaan pasar sebesar 400 ton setiap bulannya dari 10.000 ton per bulan.
Karena proses eksploitasi batu bara menggunakan alat-alat berat seperti eskavator dan bulldozer, Moody mengaku perusahaanya semakin pesimis bisa mengembangkan usahanya meskipun sistem yang digunakan adalah bagi hasil 80:20 dengan masyarakat pemilik lahan.
Sulitnya mengeksploitasi batu bara juga dialami oleh PT Warga Buana Nusantara, satu-satunya perusahaan penambangan yang menggunakan alat berat yang beroperasi di wilayah ini.
Moody menambahkan sejak perusahaannya mulai beroperasi pada Agustus tahun lalu, nilai investasi sebesar Rp2 miliar belum bisa terkembalikan.
Padahal, lanjutnya, berdasarkan pengalaman ketika mengeksploitasi batu bara di