Pemprov Sumsel Gencar Sosialisasikan Briket

Pemprov Sumsel Gencar Sosialisasikan Briket

Suara Karya, 20 Januari 2006


Untuk memasyarakatkan pemakaian briket sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah, Gubernur Sumatera Selatan Ir Syahrial Oesman menginstruksikan agar para distributor briket btu bara menjual bahan bakar ini hingga ke tingkat kabupaten dan kecamatan, sehingga tidak sulit diperoleh masyarakat.

Adanya distributor di tingkat kabupaten ini untuk menekan harga yang saat ini ada kecenderungan mengalami kenaikan

Hal tersebut diungkapkan Syahrial ketika melakukan sosialisasi briket di Desa Suka Damai, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu siang (18/01).

Saat ini pemerintah Sumatera Selatan sedang giat melakukan sosialisasi pemakaian briket sebagai bahan bakar alternatif. Sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, dengan cara turun langsung ke desa-desa seperti yang dilakukan Rabu lalu.

Menurut Syahrial, tingginya harga minyak tanah dapat diatasi dengan mengalihkan penggunaan minyak tanah ke briket batu bara yang nilainya lebih ekonomis.

Dengan briket batu bara yang harganya hanya Rp 1.200 per kilogram, pengguna dapat memasak sampai tiga jam yang mampu menghemat minyak tanah sebanyak dua liter atau dana sebesar Rp 5.560.

Ia mengatakan, penggunaan briket batu bara sangat tepat untuk industri, pesantren dan pedagang makanan yang notabene membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.

Briket batu bara juga bisa dimanfaatkan warga memasak sehari-hari sehingga ketergantungan terhadap minyak tanah bisa beralih ke produk alternatif yang lebih ekonomis tersebut.

Hingga saat ini, menurut catatan Suara Karya, setidaknya sudah hampir 30 persen dari kecamatan yang ada di Sumsel telah dikunjungi Syahrial untuk menggalakkan pemakaian briket batu bara tersebut.

Seperti di Desa Suka Damai hari Rabu lalu, Syahrial melihat demonstrasi pemakaian briket untuk keperluan rumah tangga dengan memasak beberapa bahan makanan, antara lain kerupuk.

Selain itu, Syahrial memberikan bantuan berupa 19 unit kompor briket batu bara kepada 19 kepala desa dalam Wilayah Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.

Perkembangan pemakaian briket, menurut Syahrial, cukup menggembirakan karena setiap kunjungan kerja selalu disosialisasikan. Di sisi lain, faktor harga juga yang murah juga turut memengaruhi perkembangan tersebut.

Diakui Syahrial, bahwa ada kecenderungan kenaikan harga, namun dia berharap kenaikan tersebut tidak melampaui harga Rp 1.500/kg. "Saat ini sebetulnya sudah ada puluhan distributor yang bersedia menyalurkan, di antaranya, koperasi dan Hiswanamigas dan lembaga masyarakat lainnya.

sumber: