Pemilu Damai Gairahkan Saham Tambang

JAKARTA : Sukses pelaksanaan pemilu yang aman dan damai semakin meningkatkan keyakinan investor terhadap perkembangan investasi dalam negeri termasuk pasar modal.

Pelaku pasar di bursa menyambut antusias hasil sementara kemenangan pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla seiring harapan terhadap pemerintahan baru memulihkan kondisi ekonomi, investasi, hukum, keamanan maupun kepercayaan dunia internasional.

Alhasil, saham pertambangan tak luput dari sasaran beli pemodal. Ditunjang berbagai sentimen positif internal, aktivitas saham sektoral tampak marak. Perdagangan saham pertambangan sehari setelah pelaksanaan pemilu dibayangi antusias beli.

Jumlah saham berpindahtangan mencapai 266,206 juta lembar senilai Rp 202,656 miliar. Sebagian saham yang memiliki prospek gain tinggi diburu pemodal.

Selain ditopang makro BEJ yang membaik, emiten yang melakukan aksi korporasi membuat pelaku pasar tertarik berinvestasi. Beberapa saham ditutup menguat seperti Medco Energi naik 3,39% menjadi Rp1.525, Tambang Batubara gain 6,25% ke level Rp 850, Inco menguat 4,76% pada Rp9.900 dan Apexindo Pratama naik 1,49% menjadi Rp340.

Transaksi saham pertambangan menjadi motor penggerak BEJ. Maraknya jual beli sudah terlihat sepanjang pekan lalu menjelang pemilu. Perhatian investor tertuju pada Energi Mega Persada hingga membukukan transaksi yang signifikan Rp184,091 miliar.

Tingginya minat beli memicu posisi saham menguat ke Rp455 naik 10,98% dari minggu sebelumnya di Rp 410 (18 September). Aksi spekulasi melonjak menyusul kenaikan harga minyak yang bakal mendongkrak pendapatan emiten.

Energi Mega Persada pun telah merevisi proyeksi laba bersih 2004 dari sebelumnya Rp180 miliar menjadi Rp200 miliar. Tingkat produksi minyak sampai akhir tahun diperkirakan mencapai 12.000 barrel per hari dari sekarang baru 11.000 barrel.

Sementara produksi gas diharapkan mencapai 88 juta kaki kubik per hari dibanding saat ini 80 juta kaki kubik.

Sejumlah faktor positif membuat investor tetap berminat berinvestasi di saham pertambangan. Namun dalam jangka pendek pelaku pasar tetap hati-hati sambil mencermati kondisi keamanan dan suhu politik pasca pemilu.

sumber: