Pemerintah Tunjuk Caretaker Direksi Bukit Asam

Kamis, 16 November 2006 20:55 WIB
EKONOMI - Ekonomi Makro
Pemerintah Tunjuk Caretaker Direksi Bukit Asam

JAKARTA--MIOL: Kementerian BUMN menyiapkan caretaker pengganti direksi PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang saat ini kosong.

"Komisaris akan menunjuk siapa yang menjadi caretaker direksi hingga direksi baru terpilih secara definitif," kata Menteri BUMN Sugiharto usai acara Forum Humas BUMN di Jakarta, Kamis (16/11).

Menurut, idealnya orang yang mengisi posisi caretaker direksi PTBA yaitu direksi sebelumnya. "Tapi kita membutuhkan keputusan dari komisaris," ujarnya.

Ia optimistis, proses reformasi direksi di lingkungan BUMN berjalan sempurna. "Karena itu saya jamin tidak ada kevakuman di perusahaan," tegasnya.

Melompongnya kursi direksi PTBA ini karena seluruh petingginya sudah diberhentikan dengan hormat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 15 November. Lima direksi PTBA diturunkan dari jabatan karena telah habis masa kerjanya. Kelima direksi PTBA yang dihentikan tersebut adalah Direktur Utama (Dirut) Ismet Harmaini. Barisan direksi lainnya yakni Arwady Cornelius Purba, Sukrisno, Abdul Aziz Nazori dan Mahbub Iskandar.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTBA yang berlangsung Kamis, memutuskan untuk memberhentikan seluruh jajaran direksi perseroan yang telah habis masa jabatannya. Komisaris Utama PTBA Jarman mengatakan, jajaran komisaris akan mengelola perseroan sampai para pemegang saham menentukan calon-calon direksi yang terpilih melalui mekanisme RUPS Luar Biasa yang harus digelar sebelum pertengahan Januari 2007. "Pemegang saham tidak mengajukan usulan nama-nama direksi baru. Sehingga sesuai anggaran dasar perseroan, komisaris selama maksimal 60 hari akan memegang kuasa direksi sebelum ada pergantian. Dan RUPS akhirnya menyetujui hal tersebut," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu mengatakan proses pemilihan calon direksi bagi BUMN sektor tambang itu belum tuntas karena masih mencari sumber daya manusia yang terbaik. Saat ini, pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas PT BA dengan jumlah saham kurang lebih 65,02%. Sedangkan sisanya dimiliki oleh publik dan pemerintah daerah. (Che/OL-01)

sumber: