Pemerintah Setuju Freeport Jaminkan Triliunan Asetnya
Koran Tempo / Jumat, 23 Januari 2004 / EKBIS : Keuangan dan Bursa / Halaman 6
Jakarta-Pemerintah menyetujui penjaminan aset PT Freeport Indonesia sebesar US$5 miliar (sekitar Rp. 42,5 triliun) untuk mencari pinjaman. Penjaminan berlaku hingga 2006 untuk kemudian bisa diperpanjang atau diakhiri.
Persetujuan itu dikeluarkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa Freeport yang berlangsung di Jakarta, Rabu 21 januari 2004.
Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Industri Strategis Roes Aryawidjaya mengatakan, persetujuan diberikan karena penjaminan itu bukan berarti Freeport akan melakukan pinjaman dalam jumlah besar. �Penjaminan ini hanya sebagai antisipasi,� katanya kepada Koran Tempo. �Dananya pun baru akan digunakan kalau diperlukan.�
Roes menjelaskan, dana pinjaman yang diperoleh dengan jaminan aset ini nantinya akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membiayai kegiatan operasional perusahaan.
Menurut manajemen Freeeport, seperti dikutip Roes, jaminan aset ini diperlukan untuk bisa mendapatkan pinjaman karena mempertimbangkan situasi politik menjelang pemilihan umum tahun ini. �Kalau-kalau ada sesuatu,� ujarnya.
Selain dihadiri wakil pemerintah, dalam rapat juga hadir Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (pemegang 81,28 persen saham) dan PT Indocopper Investama ((,36 persen).
Lebih jauh Roes menjelaskan, dana pinjaman bank dengan jaminan aset hingga triliunan rupiah ini tidak akan digunakan untuk kegiatan ekspansi. �(Jadi) bukan akan dibelanjakan,� ungkapnya.�hanya dialokasikan saja di bank.�
Sejauh ini, besarnya pinjaman Freeport dari beberapa lembaga keuangan sudah mencapai sekitar US$ 165 juta. �ada juga bank yang berasal dari Indonesia,� kata dia tanpa merinci lebih lanjut.
Manajer Komunikasi Perusahaan Freeport Indonesia Mindo Pangaribuan, dalam penjelasan tertulis yang dikirimkan lewat surat eletronik kepada koran Tempo mengatakan, penjaminan aset ini merupakan hasil amendemen atas perjanjian kredit dengan kreditor.
Adapun utang berjalan yang saat ini dijamin oleh aset itu berasal dari kredit bank senilai US$165 juta. �Jumlah pinjaman ini bisa ditingkatkan hingga US$ 350 juta (sekitar Rp. 3 triliun) jika ada persetujuan lagi,� ujarnya.
menurut Mindo, pola penjaminan aset seperti ini sebenarnya telah dilakukan Freeport selama bertahun-tahun. Persetujuan terakhir kali terjadi pada 2001.
Dengan jumlah jaminan sebesar US$ 5 miliar, ia melanjutkan Freeport memiliki fleksibilitas untuk bisa meningkatkan pembiayaan bagi proyek-proyek baru, pengembangan di masa depan, ataupun perluasan dari kegiatan operasi perusahaan jika diperlukan.
Dividen bertambah
Roes mengungkapkan, alasan lain yang melatarbelakangi kenapa pemerintah menyetujui penjaminan ini, dikarenakan syarat pinjaman yang dijamin aset ini lebih longgar dibanding pinjaman sebelumnya.
Tingkat bunganya pun lebih menjadi LIBOR (suku bunga antar bank di London) plus 3 persen. Padahal sebelumnya LIBOR plus 3,5 persen. Selain Freeport setiap saat bisa langsung meminjam karena telah memiliki jaminan berupa aset. �Kalau diperlukan, tidak perlu dicari-cari,� katanya.
Disisi lain, Roes menjelaskan jumlah dana yang dapat digunakan untuk modal kerja maupun pembagian dividen lebih. “Kalau daulu dana untuk dividen dan modal kerja dibatasi, sekarang tidak,“ ungkapnya.
Dengan begitu, Freeport pun bisa membagikan deviden lebih besar untuk tahun buku 2003 ini. Dengan catatan, kata dia, “Kalau kas perusahaan bagus.“
Adapun jumlah dividen yang diterima pemerintah selama ini cenderung terus mengecil. Jika pada tahun buku 2000 jumlahnya sekitar US$ 5 juta maka pada 2001 turun menjadi US$ 4,49 juta.
Dividen untuk tahun buku 2002 hingga saat ini belum bisa dibagikan karena RUPS belum digelar. Untuk itu, dalam rapat pemerintah juga mengingatkan agar Freeport segera melaksanakan kewajibannya mengelar RUPS tahun buku 2002. “Semua pemegang saham bisa nuntut tuh, kalau dividen lama tidak didapat,“ ujarnya.
Selain Sola dividen, tertundanya RUPS juga membuat pemerintah belum bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Menanggapi ini, kata Roes,“Mereka (Freeport) bilang RUPS akan dilakukan secepatnya.“
ÂÂ
sumber: