Pemerintah Godok Panduan Open Source
Pemerintah Godok Panduan Open Source
Reporter: Wicaksono Hidayat
detikcom - Jakarta, Pemerintah Indonesia mengambil sikap sigap mendukung aplikasi Open Source. Setelah mencanangkan IGOS, pemerintah menggodok panduan penggunaan Open Source.
IGOS (Indonesia Goes Open Source) merupakan program yang diluncurkan untuk menggalakkan penggunaan Open Source di Indonesia. Inisiatif program ini dimulai dari Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) serta LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Meski demikian, Wendy Aritenang, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek dari Kementerian Ristek menginginkan agar program ini tidak dianggap sebagai insiatif pemerintah saja. "Program itu kita setting bukan sebagai program Ristek saja, bukan hanya inisiatif pemerintah saja. Ini merupakan gerakan bersama-sama antara pemerintah dengan masyarakat," ujarnya kepada detikcom, Jumat (21/05/04).
Dalam rangka memperkuat IGOS ini, pemerintah akan menyusun sebuah government guidelines (pedoman pemerintah) untuk penggunaan Open Source, terutama di kalangan pemerintah. "Intinya adalah, pemerintah mendorong pemakaian Open Source software dan merekomendasi agar setiap instansi pemerintah mengutamakan pemakaian Open Source software," Wendy menjelaskan.
Dalam pedoman tersebut, Wendy menyebutkan, kemungkinan akan ada piranti lunak Open Source tertentu yang sifatnya direkomendasikan oleh pemerintah. Namun Wendy menolak jika pemerintah harus menetapkan suatu piranti standar yang wajib digunakan. "Kalau standar terlalu jauh, mungkin sifatnya recommended software saja," Wendy menambahkan.
Wendy mengakui bahwa pemerintah bukan yang pertama melirik Open Source sebagai sebuah solusi, namun pemerintah ingin menunjukkan teladannya. "Jadi sebetulnya dari masyarakat banyak yang sudah cukup siap, hanya mereka mempertanyakan leadership dan pioneering dari pemerintah," tuturnya.(wsh)