Pemerintah Diminta Menemukan Spot Minyak Baru

Pemerintah Diminta Menemukan Spot Minyak Baru
Kamis, 27 Oktober 2005 | 17:46 WIB

TEMPO Interaktif, Malang:Pemerintah diminta melakukan pemetaan geologi dan geofisika kembali untuk menemukan data spot minyak potensial yang representatif, valid dan presisi. Pemetaan ini harus dilakukan jika pemerintah tidak ingin kehabisan minyak.

"Cadangan minyak saat ini akan habis dalam kurun waktu 18 tahun mendatang. Pemerintah harus secepatnya menemukan spot minyak baru," kata Ketua Ahli Geologi Indonesia, Andang Bachtiar, saat menjadi pembicara dalam Kursus Sehari Bagi Ahli Geologi di Kampus Universitas Brawijaya Malang, Kamis (27/10).

Menurut Andang, berbagai pernyataan bahwa cadangan minyak Indonesia telah menipis adalah anggapan yang keliru. Salah satu buktinya, dengan ditemukannya lahan minyak di Blok Cepu yang volumenya mencapai 2.5 miliar barel dan Banyuurip yang mencapai 500 juta barel.

Selama ini banyak spot-spot minyak potensial di Indonesia yang belum di eksplorasi, terutama yang ada di Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan Irian. Pemerintah harus memberikan kesempatan swasta untuk melakukan kegiatan tersebut.

Dalam catatan Andang, penambangan minyak Indonesia telah berlangsung selama 120 tahun. Penambangan diawali oleh Belanda di Telaga Said, Sumatera Utara pada 1885. Karena sudah lama ditambang, sangat wajar jika minyak dinilai mulai habis.

sumber: