Pemerintah Bahas Kebutuhan Dolar Pertamina
Ekonomi Bisnis
Rabu, 27 April 2005 | 14:40 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiharto mengatakan pemerintah akan membahas permasalahan kebutuhan PT Pertamina (persero) terhadap dolar AS.
"Nanti siang saya dan Gubernur BI (Burhanuddin Abdullah) duduk bersama guna memformulasikan bagaimana agar Pertamina dapat jatah devisa langsung dari Bank Indonesia (BI), tidak melalui pasar," kata Sugiharto pada wartawan di Hotel Shangrila Jakarta, Rabu (27/4).
Pembahasan itu dinilai merupakan hal penting atau mendesak, di mana Pertamina membutuhkan US$ 50 juta per harinya. "Sedangkan volume perdagangan hanya US$ 200-300 juta. Jadi cukup signifikan impact-nya," kata Sugiharto.
Sugiharto mengharapkan Pertamina bisa diisolasi dari perdagangan harian di bursa uang. "Kalau Pertamina bisa diisolasi dari perdagangan harian, mudah-mudahan bursa akan menguat kembali. Saya yakin akan menguat," ujarnya.
Sugiharto mengusulkan agar hasil ekspor minyak mentah (crude oil) yang uangnya masuk ke BI bisa dipergunakan kembali oleh Pertamina untuk impor, sehingga Pertamina tidak perlu mancari dolar di pasar tapi cukup melalui BI.