Pemerintah akan bangun unit peleburan timah di Babel
Simon F. Sembiring, Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (GSDM) Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan penambahan kapasitas itu diperlukan untuk menampung produksi biji di pulau penghasil timah tersebut.
"Ini akan dibuat new co [corporate]. Nanti [patungan] dengan PT Timah, PT Kobatin, pemerintah daerah sana [Bangka] dan swasta yang di sana," katanya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Kini, ujar dia, pihaknya tengah melanjutkan pembahasan mengenai rencana tersebut. Sehingga, tukasnya, kapasitas pengolahan dan kebutuhan investasi yang dibutuhkan belum selesai dikalkulasi.
Namun, dirjen mengungkapkan, kapasitas pengolahan yang ada saat ini berkapasitas sekitar 80.000 ton per tahun dari total timah yang diproduksi dari Provinsi Babel.
"Kalau dihitung produksi total per tahun bisa sampai 110.000 ton, ditambah PT Timah, karena smelter swasta yang tidak jelas itu bisa [mengolah] sekitar 80.000 ton per tahun. Ini yang mau dikelola dengan perusahaan baru nanti."
Dia mengakui rencana pembangunan smelter itu juga ditujukan untuk menekan praktik pertambangan inkonvensional (PI) yang marak di kawasan itu sehingga berpotensi menyebabkan kerugian negara dan lingkungan.
Bisnis mencatat, sejumlah pejabat terkait di provinsi tersebut telah menyepakati penanganan pertambangan ilegal itu pada 20 Maret di Pangkalpinang lalu.
Dalam kesempatan itu, pemda setempat dan kalangan pengusaha akan menggiatkan kembali upaya penataan smelter untuk menekan operasi industri serupa yang tanpa izin. (06)
sumber: