Pemanfaatan Panas Bumi Baru Mencapai Tiga Persen

Kapanlagi.com 13 Mei 2005.

Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia Alimin Ginting, mengatakan, Indonesia baru mampu memanfaatkan tiga persen atau 807 megawatt dari total potensi panas bumi Indonesia sebesar 27.000 megawatt.

"Pada tahun 2010 mendatang ditargetkan pemanfaatan panas bumi mencapai 6000 megawatt," kata Aliman Ginting, usai diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Rabu (11/5).

Dalam pertemuan tersebut Aliman yang didampingi Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro sekaligus melaporkan hasil Kongres Geothermal (Panas Bumi) Dunia yang juga diikuti Indonesia pada 23-19 Aril di Antalya Turki, serta ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah Kongres Panas Bumi Dunia 2010 di Bali.

Kepada wartawan, Alimin mengatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi panas bumi terbesar di dunia yaitu sebesar 40 persen dari total potensi dunia.

"Jalur pegunungan di Indonesia sebenarnya mempunyai potensi panas bumi yang sangat besar namun di sisi lain juga rawan," katanya.

Mengenai hasil kongres di Turki, Alimin mengatakan, Indonesia yang dipimpin langsung oleh Purnomo banyak mendapat informasi dan teknologi dalam pengelolaan panas bumi.

Selain itu, kehadiran Indonesia sekaligus dimanfaatkan untuk ajang promosi serta menjalin kerjasama dengan beberapa negara yang bergerak di bidang sektor energi.

Presiden, katanya, berpesan kepada asosiasi agar panas bumi tidak lagi dianggap sebagai energi alternatif di masa datang tapi harus dijadikan sebagai pilihan utama melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia karena potensi panas bumi tidak pernah akan habis.

Untuk itu, upaya untuk meningkatkan pengembangan panas bumi harus mendapat dukungan semua pihak, tidak hanya dari asosiasi tapi juga dari berbagai pihak yang terkait.

Dalam kesempatan itu Aliman mengharapkan agar pemerintah bisa memberikan insentif berupa kebijakan fiskal serta pajak agar harga panas bumi dapat dijangkau masyarakat.

Purnomo mempertegas komitmen pemerintah bahwa panas bumi akan dijadikan salah satu energi utama selain migas dan batu bara. Sebagai salah satu bentuk komitmen itu ditetapkan tanggal 27 November sebagai hari panas bumi. Tanggal itu dipilih karena pada saat itu panas bumi pertama kali dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1982.

 

sumber: