*Pelaksanaan Community Development di Desa Rantau Bakula (1)

 

Selasa (13/7) kemarin, PD Baramarta bekerjasama dengan Bina Lingkungan Hidup Indonesia (BLHI) Kalimantan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar telah melaksanakan program CD (Community Development/Pemberdayaan Masyarakat) di Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang. Diantaranya adalah sunatan massal dan pengobatan gratis. Bagaimana suasananya?

Denny Setiawan, Martapura

Sekitar pukul 09.30 wita, rombongan PD Baramarta, BLHI dan Dinas Kesehatan tiba di Desa Rantau Bakula, di mana balai desa dan puskesmas berada. Sejumlah kelompok masyarakat tampak di sekitar lokasi, menanti dimulainya pelaksanaan program tersebut. Ada yang berkumpul di beranda rumahnya masing-masing dan ada pula yang bergerombol di tepi jalan.

Beberapa menit kemudian, acara kegiatan dimulai dengan ditandai pengumuman kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktur BLHI Kalimantan, Badrul Ain Sanusi Al Afif. Se-usai pengumuman, Kepala Dinas Kesehatan Banjar drg Rosihan Adhani dengan menggunakan pengeras suara telah menyampaikan secara detil program CD yang dilakukan hari itu.

Antara lain dia menyebutkan, program CD kali ini adalah sunatan massal, pengobatan dan pelayanan KB secara gratis.

Sesudah itu, masyarakat diminta menuju tempat masing-masing sesuai dengan pelayanan yang mereka inginkan. Bagi orangtua yang ingin mengkhitan anaknya, dia menuju puskesmas, sementara bagi masyarakat yang mau berobat menuju balai desa.

Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat itu, kegiatan sunatan massal menjadi kegiatan yang paling “seru�. Bagaimana tidak. Sebelum khitanan dimulai, sebagian besar anak mereka sudah dihantui ketakutan. Sehingga suasananya diramaikan suara tangisan yang bersahutan.

Namun demikian, ketika kegiatan berlangsung tampak satu kejadian unik. Dari sejumlah anak yang sedang dikhitan secara berbarengan, seorang diantaranya kelihatan bersikap tenang-tenang saja, sementara bapaknya mendampingi di samping. Ketika proses khitanan berjalan, anak itu terlihat hanya sedikit meringis menahan jarum suntik yang ditusukkan petugas ke “burungnya�. Tapi tiba-tiba justru bapaknya yang berada di samping pingsan. Tak pelak, kejadian itu membuat sejumlah petugas medis cukup kebingungan, hingga segera membopongnya ke salah satu rumah warga.

Sementara pengkhitanan anaknya terus berlanjut. Sesudah selesai, si anak segera mendatangi bapaknya yang se-dari tadi telah pingsan. Ketika berada di depan bapak itu, si anak malah bertanya dengan polos. “Bapak..bapak.., tidak apa-apa ya?� ucap dia. (bersambung)

sumber: