Pekerja Kecewa terhadap Dewan

Pekerja Kecewa terhadap Dewan

Bangkapos, 15 November 2005

 

KOBA –– Pertemuan antara mantan pekerja kontraktor PT Koba Tin dengan anggota DPRD Bangka Tengah yang dihadiri pihak Dinas Pertambangan Bangka Tengah dan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Bangka Tengah, Sabtu (12/11) di Gedung DPRD Bangka Tengah terkesan ’hampa‘ karena tidak dihadiri pihak PT Koba Tin.

 

Suasana tersebut membuat para pekerja yang didampingi sejumlah organisasi masyarakat seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bangka Tengah, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bangka Tengah, Front Pemuda Bersatu (FPB) Koba dan Media Komunikasi Bangka Tengah (MKBT) kecewa dengan sikap dengan sikap dewan karena tidak mampu menghadirkan pihak PT Koba Tin.

“Kami kecewa wakil PT Koba Tin tidak datang, padahal masalah ini terkait dengan mereka. DPRD Bangka Tengah saya katakan gagal sebagai wakil rakyat tidak mampu menghadirkan pihak PT Koba Tin. Atas nama pribadi dan KNPI Kecamatan Koba saya menyesalkan kejadian ini dan saya anggap mubadzir,� ungkap Ketua KNPI Kecamatan Koba, Subro, dengan lantang.

Sementara itu Ketua DPRD Bangka Tengah, Didit Srigusjaya, mengatakan pertemuan tersebut tidak percuma, karena apapun yang disampaikan para pekerja akan ditindaklanjuti ke PT Koba Tin.

menurut Didit, pihaknya sudah mengundang PT Koba Tin untuk menghadiri pertemuan tersebut. Atas tidak hadirnya pihak PT Koba Tin belum diketahui secara pasti alasannya.
Pertemuan yang dimulai pukul 10.00 WIB itu, lebih banyak menonjolkan isi paparan sikap dari berbagai pihak terkait.

Ketua Asosiasi Kontraktor PT Koba Tin (Askobat), Syahbudin, menyampaikan kritikan kepada dewan agar tidak duduk termenung melihat kenyataan yang dialami para pekerja.

“Kami tidak rela bila pertemuan ini tidak membuahkan hasil. Untuk itu kepada dewan diminta bantuannya memperhatikan nasib para pekerja ini,� ucap Syahbudin semangat.

Syahbudin mengatakan tidak mengharapkan terjadinya PHK, karena dampak dari berbagai sektor akan merugikan banyak pihak. Apalagi dengan jumlah anggota Askobat yang mencapai ratusan, dapat saja datang melakukan aksi unjuk rasa. Hal tersebut tidak dilakukan guna mencari solusi yang terbaik.

Kebijakan PHK PT Koba Tin dengan sejumlah rekanan kontraktor ternyata tidak diketahui Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Bangka Tengah.

Kadin Disnakersos Bateng, Drs Rizali, mengakui dalam pertemuan dengan pihak PT Koba Tin
beberapa waktu lalu, hanya mendengar paparan dari PT Koba Tin yang mengakui mengalami krisis akibat harga timah dunia menurun dan kenaikan BBM.

Menurut Rizal, pihak PT Koba Tin menyatakan tidak pernah melakukan PHK, karena para pekerja direkrut kontraktor yang bersangkutan, sehingga urusan PHK merupakan tanggung jawab dari pemilik perusahaan.

Usai pertemuan sekitar pukul 12.30 WIB, Syahbudin mengatakan dari hasil rapat itu diputuskan Dinas Pertambangan dan Dinas Tenaga Kerja Sosial Bangka Tengah dalam waktu dekat akan melakukan peninjauan langsung dengan manajemen PT Koba Tin.

“Kami ingin jalan keluar secepatnya, tidak merugikan orang banyak. Tidak hadirnya PT Koba Tin sangat mengecewakan, mereka juga sudah salah dalam sistem, karena tidak pernah melakukan perjanjian dengan kontraktor sehingga bisa cuci tangan,� ketus Syahbudin.

Pada saat yang sama Didit mangatakan agar pihak PT Koba Tin memperhatikan nasib para mantan pekerja karena apa yang telah mereka alami menimbulkan dampak sosial dan psikologis.

“Nantinya akan banyak para pengangguran serta secara psikologis mereka akan pusing memikirkan harus apa ke depannya,�imbuh Didit.(

sumber: