Pasar Menjanjikan, Pemerintah Terus Dorong Pembangunan Pabrik UBC

JAKARTA, investorindonesia.com 08/09/2006 14:46:19 WIB

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah akan terus mendorong pembangunan pabrik peningkatan kalori batubara melalui teknologi upgraded brown coal (UBC) karena memang pasarnya sangat menjanjikan.

"Selain Indonesia mempunyai cadangan yang besar dengan produksi 170 juta ton per tahun, harga UBC juga cukup mahal," kata Purnomo usai menyaksikan penandatanganan kerjasama Indonesia dan Jepang membangun pabrik UBC di Asam-Asam, Kalsel berkapasitas 1.000 ton per hari senilai US$ 68 juta di Jakarta, Jumat.

Berbagai pihak yang terlibat proyek adalah Japan Coal Energy sebagai pembeli siaga (off taker), PT Arutmin sebagai pemasok batubara kalori rendah (low rank coal/LRC), Kobe Steel (Jepang) sebagai kontraktor, Puslitbang Tekmira Departemen ESDM, dan BPPT.

Pendanaannya berasal dari Jepang melalui METI sebesar 50%, Kobe 25%, dan Arutmin 25%.

Cadangan LRC Indonesia mencapai 36 miliar ton atau 60% dari total sumber daya batubara. Sedangkan harga UBC bisa mencapai US$ 50 per ton atau dua kali lipat harga LRC yang US$ 25-30 per ton.

Pabrik yang mulai dibangun akhir 206 ini ditargetkan mulai produksi pertengahan 2008.

Proses UBC adalah menghilangkan kadar air dengan suhu dan tekanan rendah. Melalui teknologi itu maka LRC yang sebelumnya mempunyai kalori di bawah 5.000 kkal/kg dapat dinaikkan menjadi di bawah 6.000 kkal/kg. (ant/gor)

sumber: