Nelayan Pagatan Resah, Ancam Bakar Ponton Bara
Nelayan Pagatan Resah, Ancam Bakar Ponton Bara
Radar Banjar, 22 Agustus 2005
BATULICIN ,- Sejumlah nelayan Pagatan, khususnya yang tinggal di Desa Wiritasi Kecamatan Kusan Hilir geram karena bagan (tempat mencari ikan, red) milik mereka belakangan ini ditabrak ponton bermuatan batubara di Muara Pagatan. Akibatnya, beberapa warga menderita kerugian cukup besar paska kejadian itu hingga membuat penghasilan keluarga menjadi turun. Saking geramnya, menurut H M Yamin, salah satu tokoh masyarakat di desa itu, warga mengancam akan membakar ponton muatan batubara yang melintas bila hal itu terulang lagi.
"Selain usaha macet, modal untuk membangun bagan kembali belum ada. Makanya kalau sampai terjadi lagi akan kami bakar ponton muatan bara itu," ujarnya geram.
Bagaimana tidak. Menurutnya, untuk membuat kembali sebuah bagan harus menyediakan dana sebesar Rp13 juta lebih. Dan hingga kemarin, tidak ada pihak satu pun yang merasa bertanggung jawab dengan kejadian itu.
"Dulu memang pernah diganti, itupun baru sekali itu saja selanjutnya tak pernah lagi," katanya menerangkan.
Ia menambahkan, penabrakan bagan bisa diganti apabila ada saksi yang melihat ponton menabrak bagan. Dan sebaliknya, bila tak ada saksi yang melihat, maka bagan tidak akan diganti. Hal inilah katanya yang menjadi persoalan sekarang.
"Padahal jelas sekali kalau ponton batubara yang menabrak bagan milik nelayan saat sedang melintas," katanya lagi.
Meski demikian, ia tetap mengingatkan kepada nakhoda kapal jika melintas di jalur itu agar memperhatikan keadaan supaya tidak menabrak bagan milik nelayan. Caranya sangat gampang. Tali ponton yang menghubungkan antara pohon dengan kapal tunda diperpendek, sehingga jarak tidak terlalu jauh sehingga ponton yang ditarik tidak menjadi liar. Ia akui, salah satu faktor lain yang mengakibatkan kecelakaan bisa disebabkan nahkoda saat melintas sedang mengantuk. Sehingga tak melihat bagan milik warga banyak terpasang.
sumber: